.webp)
Wanita di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga ditertawakan dan jadi bahan bercandaan polisi saat melaporkan kasus suaminya yang hilang. Oknum polisi yang tak disebutkan identitasnya tersebut kini diperiksa propam.
Dalam laporannya, wanita berinisial AD itu melaporkan suaminya hilang sejak 26 Desember 2022 lalu. Namun polisi yang menerima aduan korban disebut justru tertawa hingga meminta AD untuk ganti suami.
Kapolsek Biringkanaya Kompol Andi Alimuddin membenarkan hal tersebut. Namun dia menegaskan bahwa anggotanya hanya bercanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa anggota duduk bercanda waktu datang ibu diambil keterangannya anggota atas nama Pak Rusli, waktu diambil keterangan ada anggota bilang, 'kalau hilang diganti'," kata Kompol Andi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Senin (2/1/2022).
Andi pun menjelaskan bahwa anggotanya sebenarnya tak bermaksud menertawakan wanita tersebut. Menurutnya, anggotanya hanya bercanda semata dan dia mengamini bercandaan itu tidak tepat.
"Sebenarnya bukan ditertawakan kemarin itu waktu diambil keterangannya sama anggota ada yang bercanda kalau hilang diganti, anggota bercanda salah memang bukan tempatnya," katanya.
Kapolsek Minta Maaf
Kompol Andi pada akhirnya meminta maaf kepada wanita yang melaporkan suaminya hilang karena jadi bahan candaan anggotanya. Dia menyampaikan maaf langsung ke wanita tersebut.
"Saya sudah minta maaf kepada ibu yang melapor karena anggota saya kurang sensitif," ujar Andi.
Andi menuturkan dirinya minta maaf ke wanita tersebut karena apa yang dilakukan anggotanya tidak pantas. Bercanda saat dalam suasana khawatir, bukan tempatnya.
"Salah memang bukan tempatnya apalagi ibu ini gelisah mencari suaminya," tuturnya.
Simak di halaman berikutnya...
Oknum Polisi Terkait Diusut Propam
Propam Polrestabes Makassar turun tangan mengusut kasus wanita yang jadi bahan bercandaan tersebut. Oknum polisi terkait diperiksa.
"Masih pemeriksaan (Propam)," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada detikSulsel, Selasa (3/1/2023).
Kombes Budi mengatakan, oknum polisi itu masih sebatas dimintai keterangan. Budi menyebut oknum polisi itu juga tidak ditahan karena belum dinyatakan bersalah.
"Nanti ada prosesnya kalau anggota salah," kata Budi.
