Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang iring-iringan 25 polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Polisi dan KKB sempat baku tembak sebelum akhirnya polisi lari kocar-kacir untuk mengamankan diri.
Dalam video beredar, tampak sejumlah anggota polisi berlindung di samping mobil yang mereka kendarai di kawasan Simpang Sobeba. Sejumlah polisi terlihat menggunakan rompi anti peluru sambil memegang senjata.
Tak lama berselang, tembakan dari arah bukit dilepaskan KKB dan mengarah ke polisi yang berlindung di samping mobil patroli. Tembakan itu mengenai atap mobil patroli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya polisi membalas tembakan tersebut ke arah bukit. Terdengar suara tembakan beruntun dilepaskan polisi. Sejumlah polisi kemudian lari kocar-kacir sambil menunduk.
Dalam potongan video lainnya, tampak polisi berlindung di semak-semak tak jauh dari lokasi mobil sebelumnya. Suara tembakan juga masih terdengar sembari polisi terus berjalan menjauh dari lokasi serangan.
Kapolres Yapen AKBP Herzoni Saragih mengungkapkan, saat KKB melakukan serangan anggota polisi memang sempat melawan. Namun akhirnya polisi memilih untuk mundur karena posisi KKB tidak terdeteksi.
"Personil kita juga sempat melawan tembakan. Namun karena mereka di bukit dan susah dilacak posisinya," kata Herzoni saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (14/12).
Herzoni juga mengatakan anggota polisi yang berada di lokasi lari kocar-kacir untuk menyelamatkan diri. Sebanyak 3 unit mobil yang digunakan pun ditinggalkan.
"Saat itu anggota ditembak hingga akhirnya anggota lari kocak-kacir untuk menyelamatkan diri ke dataran lebih tinggi," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, serangan KKB itu berlokasi di Simpang Sobeba, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen. Peristiwa itu terjadi, Selasa (13/12) sore.
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih membenarkan 3 unit mobil milik polisi dibakar oleh KKB.
"Jadi mobil dinas kami dibakar sama mereka, yakni 1 unit truk, 1 unit strada dan 1 unit mobil patroli lalulintas," ungkapnya ketika di konfirmasi detikcom, Rabu (14/12).
Herzoni mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika anggotanya hendak membuka pemalangan jalan penghubung antara Yapen Utara dengan Kota Serui. Lalu dalam perjalanan rombongan polisi dicegat KKB.
(asm/sar)