TNI Duga Senjata KKB saat Bunuh Tukang Ojek Dicuri dari Heli Penerbad

Papua Pegunungan

TNI Duga Senjata KKB saat Bunuh Tukang Ojek Dicuri dari Heli Penerbad

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 12 Des 2022 13:54 WIB
Penampakan senjata api dibawa KKB yang diduga senjata api organik TNI.
Foto: Dokumen Istimewa.
Pegunungan Bintang - KKB menuding tiga tukang ojek yang mereka bunuh di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan merupakan anggota intelijen karena berbekal senjata api. TNI lantas membantah dan menduga senjata itu justru dicuri para anggota KKB dari helikopter MI 17 Penerbad yang jatuh 2019 silam.

"Pistol yang digunakan KKB mengindikasikan senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh tahun 2019 silam di Kabupaten Pegunungan Bintang," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring kepada wartawan, Senin (12/12/2022).

Juinta mengatakan pada saat bangkai heli hangus terbakar karena jatuh, sebanyak 11 pucuk senjata api milik kru heli dinyatakan hilang. Juinta menduga senjata itulah yang dicuri KKB.

"Pada kejadian jatuhnya Heli MI-17 pada tahun 2019 lalu, sebanyak 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang dan diambil oleh pihak KKB," kata Juinta.

"Senjata yang hilang di antaranya 7 senapan serbu SS-1, 3 pistol dan satu GLM. Kami mengindikasikan pistol yang digunakan oleh KKB tersebut merupakan salah satu senjata yang hilang," tuturnya.

Untuk diketahui, heli MI 17 milik Penerbad dinyatakan hilang kontak saat hendak melakukan pengiriman logistik pasukan pengamanan perbatasan. Sebanyak 12 kru pesawat semua dinyatakan gugur.

Heli itu kemudian baru bisa ditemukan setelah 8 bulan pencarian yakni Februari 2020. Sementara senjata api yang dibawa kru heli dinyatakan hilang.

Sebelumnya diberitakan, video KKB membunuh 3 tukang ojek di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan beredar. Video tersebut menunjukkan detik-detik anggota KKB menghabisi nyawa korban.

Dalam video beredar, terlihat korban mengenakan jaket merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.

Tampak korban meminta ampun hingga menyembah agar dirinya tak dianiaya. Tapi terlihat beberapa kali korban dianiaya dengan parang.

Dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm. Anggota KKB kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.

Walau sudah tak bernyawa, korban tetap dianiaya dengan parang. Terlihat pula salah satu anggota KKB menunjukkan senjata laras pendek.

"Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.


(hmw/asm)

Hide Ads