11 Fakta Teror Bom Bunuh Diri saat Polisi Apel Pagi di Polsek Astana Anyar

Berita Nasional

11 Fakta Teror Bom Bunuh Diri saat Polisi Apel Pagi di Polsek Astana Anyar

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 08 Des 2022 09:00 WIB
Bandung -

Bom bunuh diri meledak di Kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Insiden itu menewaskan pelaku bom bunuh diri dan seorang personel Polsek Astana Anyar Aiptu Sofyan Didu.

Bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.20 WIB, Rabu (7/12/2022). Pelaku bom bunuh diri teridentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Agus Muslim (34).

Dirangkum dari detikJabar dan detikNews, Kamis (8/12), berikut 11 fakta teror bom bunuh diri saat polisi apel di Polsek Astana Anyar:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pelaku Terobos Apel Polisi

Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung menyebut pelaku menerobos barisan anggota Polsek yang sedang apel pagi. Pelaku juga mengacungkan senjata tajam (sajam) hingga bom di tubuhnya meledak.

"Pukul 08.20 WIB, Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam," ujar Kombes Aswin Sipayung dilansir dari detikNews yang mengutip CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

Aswin mengatakan anggota Polsek sempat menghindar. Hanya saja ledakan di lokasi tak terhindarkan.

"Anggota menghindar dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," jelasnya.

2. Ditemukan Potongan Tubuh Manusia

Dilansir dari detikJabar, turut ditemukan potongan tubuh manusia di lokasi. Potongan tubuh manusia itu ditemukan setelah ledakan terjadi.

Sementara berdasarkan rekaman video yang diterima, terlihat sejumlah orang panik di sekitar lokasi kejadian. Dalam rekaman itu juga disebutkan suara ledakan mirip bom.

"Informasi Polsek Astana Anyar nggak tau apa, ada suara yang meledak kayak bom," ucap seorang pria dalam video, Rabu (7/12).

3. Seorang Polisi Meninggal Dunia

Serangan anggota Polsek Astana Anyar menjadi korban tewas akibat ledakan bom bunuh diri. Korban adalah Aiptu Sofyan Didu.

Selain itu, sejumlah anggota polisi lainnya dilaporkan luka-luka imbas ledakan bom bunuh diri. Mereka dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk dirawat.

"Update korban peristiwa bom bunuh diri TKP Polsek Astana Anyar dari anggota Polri, 1 orang MD," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (7/12).

Aiptu Anumerta Sofyan Didu, korban serangan bom bunuh diri Polsek Astana Anyar.Aiptu Anumerta Sofyan Didu, korban serangan bom bunuh diri Polsek Astana Anyar. Foto: dok. istimewa

Simak di halaman berikutnya..

4. Pelaku Mantan Napi Teroris-Terafiliasi JAD

Polisi mengungkap sosok pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Agus Sujatno. Pelaku adalah seorang mantan narapidana teroris (napiter).

Dalam foto beredar, tampak Agus Sujatno memiliki potongan rambut pendek. Agus juga memiliki ciri kulit sawo matang.

Agus Sujatno (34), pelaku bom bunuh diri di Kota BandungAgus Sujatno (34), pelaku bom bunuh diri di Kota Bandung Foto: istimewa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku Agus terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat.

"Yang bisa kami jelaskan pelaku terafiliasi dengan kelompkok JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," ungkap Jenderal Sigit Prabowo dikutip dari detikJabar, Rabu (7/12).

Jenderal Sigit mengatakan pelaku Agus Sujatno pernah dipenjara karena kasus bom Cicendo. Pelaku kemudian bebas pada 2021 lalu.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun di bulan September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," kata Sigit.

"Dari olah TKP inilah kita melakukan proses pencarian kelompok yang terafiliasi dengan pelaku," sambungnya.

5. Pelaku Bawa 2 Bom, 1 Meledak

Kapolda Jabar Irjen Suntana mengatakan pelaku Agus Sujatno membawa 2 bom. Satu bom diledakkan pelaku yang melekat di tubuhnya.

Polisi kemudian menemukan satu bom lagi saat melakukan penyisiran di lokasi.

"Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu yang kita ledakan," kata Suntana seperti dilansir dari detikNews, Rabu (7/12).

6. Pelaku Tinggalkan Pesan Protes RKUHP

Pelaku meninggalkan pesan yang memprotes Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang baru saja disahkan DPR RI. Pesan itu tertulis pada kertas yang tertempel pada sepeda motor diduga milik pelaku.

"Kemudian di TKP juga kita temukan ada belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan terhadap Rancangan KUHP yang baru saja disahkan," ujar Jenderal Sigit Prabowo dikutip dari detikNews, Rabu (7/12).

Motor Pelaku Bom Bunuh DiriMotor Pelaku Bom Bunuh Diri Foto: Istimewa

Selain pesan yang memprotes RKUHP, Agus Sujatno juga meninggalkan tulisan terkait jihad di lokasi kejadian.

"Di mana di dalamnya membahas terkait dengan masalah jihad dan sebagainya. Dan tentunya ini semua kita dalami," sambung Jenderal Listyo.

Simak di halaman berikutnya...

7. Keluarga Bomber Terpukul

Kakek tiri pelaku, Supono mengaku terkejut begitu mengetahui Agus Sujatno menjadi bomber Polsek Astana Anyar. Supono juga merasa terpukul.

"Kaget saya juga, terpukul rasanya. Padahal orangnya baik, nurut sama orang tua," ujarnya, dikutip dari detikJabar.

Kendati demikian, Supono mengakui cucunya itu memang mantan napiter yang dipenjara pada 2017. Agus Sujatno lalu bebas bersyarat pada 2021.

"Dulu pernah dipenjara, kasus teroris juga. Tahun segitu (2017) dia dipenjaranya," kata Supono.

Namun Supono mengaku sudah lepas komunikasi dengan Agus sejak lama. Termasuk saat Agus dipenjara, Supono sudah tidak pernah berkomunikasi lagi.

"Udah lama nggak pernah kontak-kontak lagi, nikah juga nggak tahu saya. Tahu-tahu udah punya anak," tutur Supono.

8. Tetangga Ungkap Istri Bomber Histeris

Sementara itu, istri bomber Agus histeris melihat foto Agus terbaring bersimbah darah. Istri Agus diketahui berada di Jawa Tengah.

Momen istri AS histeris diungkapkan tetangga kos AS, Endang. Dia mengatakan melihat istri AS menangis di depan kamar kos pada Rabu (7/12) pagi.

Endang mengaku sempat menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi. Istri Agus lantas menunjukkan foto pria yang terbaring bersimbah darah di handphonenya.

"Dilihatin fotonya Mas AS, saya mbengok (teriak) astaghfirullahaladzim ya Allah, semoga Mas AS selamat ya Mbak. Terus itu dia bilang (AS) sudah tidak ada, saya teriak innalillahi wa inna ilaihi rajiun," kata Endang saat ditemui di rumah kosnya, seperti dilansir detikJateng.

9. Tangis Anak-Istri Aiptu Sofyan Pecah

Tangis haru anak, istri dan sejumlah keluarga pecah menyambut kedatangan jenazah Aiptu Sofyan di rumah duka, Jalan Cibogo Atas, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Dilansir dari detikJabar, jenazah Aiptu Sofyan tiba menggunakan ambulans sekitar pukul 14.50 WIB. Kedatangan jenazah membuat keluarga korban histeris.

Istri korban terlihat tak kuasa menahan air mata begitu jenazah suaminya telah tiba. Bahkan ia sampai harus dibopong oleh keluarganya.

Istri bersama anak almarhum Aiptu Anumerta Sofyan menangis saat upacara serah terima untuk pemakaman secara kedinasan di rumah duka kawasan Cibogo, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Aiptu Anumerta Sofyan merupakan korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.Istri bersama anak almarhum Aiptu Anumerta Sofyan menangis saat upacara serah terima untuk pemakaman secara kedinasan di rumah duka kawasan Cibogo, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Aiptu Anumerta Sofyan merupakan korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom. Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI

Kondisi serupa juga dialami oleh putra almarhum yang terus memanggil sang ayah.

Polri sendiri memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) anumerta kepada Sofyan Didu karena meninggal dunia saat bertugas. Sofyan Didu semula berpangkat Aipda, kini Aiptu Anumerta.

Simak di halaman berikutnya...


10. Kesaksian Warga: Sempat Dikira Tabung Gas

Alex, seorang warga di lokasi mengaku kaget saat mendengar ledakan.

"Ada ledakan, semua pada kaget. Ada asap juga, tepat di dalam kantor polisi," ujar Alex, dikutip dari detikJabar.

Sementara seorang warga lainnya bernama Asep mengaku sempat mengira ledakan berasal dari tabung gas.

"Dikira tabung gas tapi beda suaranya keras banget. Nggak taunya ada yang bom. Terus polisi langsung berdatangan," kata Asep.

Asep merupakan seorang pedagang di Pasar Astana Anyar yang lokasinya berdekatan dengan Polsek Astana Anyar. Dia mengatakan, saat ledakan itu terjadi para pedagang dan pembeli yang berada di pasar tersebut sontak menoleh ke arah ledakan di area Polsek Astana Anyar.

"Jam 9. Suaranya keras disini ramai. Pas ada ledakan kaget langsung liat semua ke sana (Polsek Astana Anyar)," kata Asep.

Senada dengan Asep, seorang pedagang barang bekas di dekat Polsek Astana Anyar bernama Iyan juga mengira ledakan itu berasal dari tabung gas atau ban kendaraan yang pecah.

"Jam setengah 9-an kejadian lagi ramai tiba-tiba (ada) suara ledakan," kata Iyan, Rabu (7/12/2022).

"Kirain teh tabung gas atau ban nggak taunya (bom)," sambungnya.

11. Total Korban Bom Bunuh Diri

Dilansir detikNews yang mengutip Antara, total ada 11 orang korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar dengan 10 orang di antaranya merupakan anggota polisi.

"Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan," kata Suntana kepada wartawan di sekitar Mapolsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022).

Satu orang korban adalah warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Dia adalah seorang ibu yang sedang melintas di depan Polsek hingga terkena serpihan ledakan.

"Lagi lewat mau masuk gang kena percikan (serpihan), tapi kejadiannya nggak tahu pas itu. Kurang tahu, belum ada kabar, cuma luka saja," ujar Gery.

Halaman 2 dari 4
(hmw/sar)

Hide Ads