Razia Judi Sabung Ayam di Makassar, Oknum ASN Pemprov Sulsel Turut Terjaring

Razia Judi Sabung Ayam di Makassar, Oknum ASN Pemprov Sulsel Turut Terjaring

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Minggu, 27 Nov 2022 14:54 WIB
Penggerebekan judi sabung ayam di Makassar.
Oknum ASN Pemprov Sulsel Reza yang ditangkap saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Makassar. Foto: Dokumen Istimewa.
Makassar -

Polisi melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu pelaku yang ditangkap adalah oknum aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Sulsel bernama Reza (36).

"Iya betul (Reza ASN Pemprov Sulsel)," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Negara kepada detikSulsel, Minggu (27/11/2022).

Penggerebekan ini dilakukan di Jalan Poros Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (26/11) malam. Selain Reza, 4 orang lainnya masing-masing bernama Kaharuddin (52), M Saiful (52), Rian (33) dan Amma (52) turut diringkus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggerebekan ini dilakukan pada sekitar pukul 23.00 Wita. Menurut Dharma, arena judi sabung ayam ini memang kerap dilakukan pada malam hari.

"Tadi malam sempat chaos di lapangan. Ratusan orang. Mobil aja yang enggak diangkut (disita sebagai barang bukti) karena susah," kata Dharma.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya terkait peran dari Reza selaku ASN Pemprov Sulsel, Dharma mengaku pihaknya masih mendalami lebih lanjut.

"Nah itu yang lagi didalami sama penyidik (peran dari Reza)," katanya.

Penggerebekan judi sabung ayam di Makassar.Penggerebekan judi sabung ayam di Makassar. Foto: Dokumen Istimewa.

Diketahui, polisi turut menyita 6 unit handphone dan sejumlah properti judi sabung ayam. Selain itu, 28 unit motor dan 15 ekor ayam yang tertinggal di arena judi sabung ayam turut disita.

"Barang buktinya 28 unit sepeda motor dan 15 ekor ayam," kata Dharma.

Dharma juga mengungkapkan bahwa pihaknya memang sudah lama menyelidiki arena judi sabung ayam tersebut. Menurut laporan warga, arena judi sabung ayam ini sudah 2 bulan beroperasi.

"Informasinya memang marak. Laporan warga sudah 2 bulan beroperasi sehingga kita selidiki," katanya.




(hmw/ata)

Hide Ads