"Dari informasi yang telah kami kembangkan pelaku penyerang para penambang adalah kelompok KKB," ungkap Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Minggu (6/11/2022).
Cahyo mengungkapkan KKB tersebut dikomandoi Bocor Sobolim. Mereka dikenal suka menyerang para penambang liar di wilayah tersebut. Bahkan kelompok ini sebelumnya memenggal kepala satu penambang pada Juli 2022 lalu.
"Dugaan kami kelompok KKB Bocor Sobolim penyerang camp yang menewaskan 1 penambang kemarin malam," jelasnya lagi.
Ia menambahkan di daerah penyerangan para kelompok KKB diketahui terdapat seribu orang lebih penambang. Mereka semua mencari emas secara ilegal.
"Itukan tambang liar. Tambang ilegal. Cuman dasarnya susah dijangkau. Kalau kami ke sana harus ke Kota Jayapura dulu naik pesawat lalu melanjutkan penerbangan ke Tanah Merah Kabupaten Bovendigoel. Lalu harus menyewa helikopter untuk bisa ke lokasi itu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok OTK melakukan penyerangan dan membakar camp atau markas pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Peristiwa itu mengakibatkan 1 orang pekerja tambang tewas.
"Ya ada penyerangan terhadap camp lokasi Mining 81 Kampung Kawe. Kejadian itu mengakibatkan 1 orang atas nama Romlo Aldus Tuenoa meninggal," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/11) sekitar pukul 18.00 WIT. Cahyo menyebut camp para penambang berlokasi di antara perbatasan Pegunungan Bintang dengan Yahukimo.
"Pelakunya sekelompok orang yang tak dikenal. Mereka membakar dan membunuh 1 orang yakni Romlo Aldus Tuenoa," katanya.
Dia mengungkapkan para pelaku membacok korban dengan senjata tajam pada bagian pergelangan tangan dan mengakibatkan tangan korban putus. Korban tewas diduga karena kehabisan darah.
"Diduga korban meninggal akibat kehabisan darah, lantaran bagian pergelangan tangannya putus," terangnya.
(asm/ata)