Aipda Haerul, polisi pelaku vandalisme 'sarang korupsi' dan 'sarang pungli' di Polres Luwu mengadu ke Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana. Aipda Haerul mengaku keluarganya jadi korban pungli saat mengurus surat izin mengemudi (SIM).
Hal itu disampaikan Aipda Haerul saat ditemui Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dadi Makassar, Senin (17/10) malam lalu. Curhatan Aipda Haerul itu terekam dalam video yang tersebar di media sosial.
"Kenapa 2 hari setelah itu keluarga saya urus SIM tapi keluarga saya disuruh bayar Rp 250 ribu," ucap Aipda Haerul di hadapan Kapolda dalam rekaman video yang beredar, Rabu (19/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aipda Haerul mengaku bahwa dirinya adalah seorang Kanit Tipikor Polres Luwu. Namun selama ini dirinya tidak lupa menjalankan ibadah.
"Saya Kanit Tipikor tapi tetap sunnah melaksanakan puasa sunnah, puasa rajab tahun lalu saya laksanakan," tuturnya.
Aipda Haerul juga bercerita dirinya tidak pernah sekalipun meninggalkan salat 5 waktu dan salat Tahajjud selama menjalani perawatan di RS.
"4 hari 4 malam saya di rumah sakit, saya tidak pernah tinggalkan 5 waktu dan shalat tahajjud," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana mengaku kunjungannya untuk memastikan kondisi Aipda Haerul. Nana menuturkan Aipda Haerul dalam kondisi sehat.
"Saya menjenguk ke sana Rumah Sakit Jiwa Dadi Kota Makassar. Terkait masalah perkembangan kesehatannya itu. Secara fisik sehat gitu kan," ujar Irjen Nana kepada detikSulsel, Senin (17/10) malam.
Irjen Nana mengaku juga sempat menemui dokter yang menangani kesehatan jiwa Aipda Haerul. Nana mengaku menerima informasi dokter soal kondisi Aipda Haerul.
"Saya di sana pun ketemu dokter yang mengurus masalah kejiwaan, kalau kita lihat secara fisik yah normal-normal saja," imbuhnya.
Kendati demikian, Nana Sujana mengungkapkan rekam jejak medis Aipda Haerul sejak 2021 hingga mendekati akhir Februari 2022 yang sempat mengalami depresi.
"Memang masih dalam rangka diagnosa oleh rumah sakit, tapi kan kita bisa melihat dari rekam medis dari tahun 2021 sampai dengan 24 Februari 2022, jadi kayak depresi," pungkasnya.
(sar/hmw)