Pengacara RR Bicara soal Rekening Khusus Ajudan, Istri Sambo Rutin Mengirim

Berita Nasional

Pengacara RR Bicara soal Rekening Khusus Ajudan, Istri Sambo Rutin Mengirim

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 14 Sep 2022 11:27 WIB
Pengertian Obstruction of Justice yang Jerat Sambo dkk di Kasus Brigadir J (Foto Ferdy Sambo saat rekonstruksi)
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar berbicara soal rekening khusus ajudan di kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sebelumnya, isu itu sempat ramai diperbincangkan saat awal kasus Yosua diketahui publik.

Dilansir dari detikNews, isu rekening khusus tersebut baru-baru ini kembali mencuat. Pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar pun buka suara, dan mengatakan kliennya memang memiliki rekening yang dibuat khusus oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi untuk transfer uang keperluan rumah tangga Ferdy Sambo.

"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing. Itu dalam rangka kedinasan, misalnya untuk si RR itu untuk rumah tangga yang di Magelang itu, kebutuhan rumah tangga di Magelang," kata Erman di gedung Bareskrim Polri, Selasa (13/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Erman, ada juga rekening khusus atas nama Brigadir Yosua. Rekening itu kabarnya digunakan untuk mengirim uang terkait keperluan rumah Sambo di Jakarta.

"Saya nggak tahu (terkait kedinasan atau tidak), yang jelas untuk kepentingan ADC dia, untuk kebutuhan anak di Magelang, untuk kebutuhan rumah tangga. Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, rumah Saguling, rumah Duren Tiga," katanya.

ADVERTISEMENT

Erman mengatakan rekening itu diisi setiap bulan oleh Putri sesuai dengan kebutuhan. Namun, dia mengaku tidak tahu berapa jumlah nominal yang terdapat dalam rekening tersebut.

"Yang menggunakan (rekening) Ibu PC, bukan RR. Kan dia menerima nanti kan, pasti ada rekening lain, nanti dikirim sama Bu PC. 'Nih ada kebutuhan berapa', kan si anu yang menyampaikan kebutuhan di Magelang bulan ini sekian. Nanti PC yang ngirim," ujarnya.

"Nggak tahu (berapa nominalnya). Pokoknya awalnya ratusan, Rp 300 (juta)," sambung Erman.

Selanjutnya, isu rekening khusus Ajudan Sambo sempat mencuat di awal kasus...

Isu Rekening Khusus Ajudan Sambo Sempat Dibahas di Awal Kasus

Pada awal kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, rekening para ajudan Irjen Ferdy Sambo sempat menjadi sorotan. Saat itu, pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dilibatkan untuk melacak rekening milik para ajudan Ferdy Sambo berkaitan dengan peristiwa yang menewaskan Brigadir J.

"Makanya saya bilang, periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK lah yang bisa mengungkap itu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Senin (15/8).

Kamaruddin menuding banyak aliran dana yang diduga mengalir ke rekening khusus para ajudan Ferdy Sambo. Dia juga menyinggung ada 'rekening gendut' yang dimiliki sehingga membuat sang pemilik tak mau bicara di kasus tersebut.

"Ada orang tidak bisa bicara, tetapi diduga punya rekening gendut. Kenapa rekening ini atas nama orang tidak bisa bicara? Supaya dimintai keterangannya dia tidak bisa ungkapkan, karena tidak bisa bicara," ujarnya.

Selain itu, Kamaruddin juga menyebut ada empat rekening atas nama Yosua yang dikuasai Ferdy Sambo. Dia mengatakan rekening itu dicuri usai Yosua tewas.

"Seperti yang saya katakan lalu-lalu, ada empat rekening daripada almarhum (Yoshua) ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan. HP, ATM-nya di empat bank, laptop bermerek Asus, dan sebagainya," kata Kamaruddin di gedung Bareskrim Polri, Selasa (16/8/2022).

Selanjutnya, ada transaksi rekening atas nama Yosua usai dia tewas...

Kamaruddin Mengatakan, di rekening itu ada transaksi setelah Brigadir Yosua tewas, tepatnya pada 11 Juli 2022. Rekening Brigadir atas nama Yosua itu disebut melakukan pengiriman uang ke rekening lain.

"Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 Juli 2022 itu masih transaksi, orang mati mengirimkan duit. Nah kebayang ga kejahatannya?" katanya.

Kamaruddin menilai hal tersebut merupakan bentuk kejahatan yang melibatkan perbankan. Disebutkan ada uang Rp 200 juta yang mengalir ke rekening lain dari rekening atas nama Brigadir Yosua.

"Bukan diduga lagi, orang udah mati orangnya, tapi uangnya mengalir dari rekeningnya, bayangkan kejahatan-kejahatan perbankan dan itu nanti melibatkan perbankan. Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka Rp 200 juta," katanya.

PPATK saat itu sempat menyatakan akan menelusuri kabar transaksi dari rekening atas nama Yosua setelah peristiwa penembakan terjadi. Namun, PPATK menyatakan proses yang dilakukan pihaknya bukan diawali permintaan Kamaruddin.

"Kami memang berproses terus," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).

Sementara itu, salah satu tersangka dalam kasus ini, Bharada Eliezer atau E juga membantah dirinya mencuri uang dari rekening atas nama Yosua. Pengacara Eliezer, Ronny Talapessy, menyebut tak ada peristiwa pencurian uang seperti yang dituduhkan tersebut.

"Sudah kami tanyakan (ke) penyidik, tidak ada seperti itu," ujar Ronny Talapessy, Sabtu (20/8/2022).

Untuk diketahui, Brigadir Yosua tewas diduga dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Kasus yang Membuat Megawati Menangis"
[Gambas:Video 20detik]
(urw/asm)

Hide Ads