5 Hal Soal Heboh Kanit Polsek Tallo Dicopot Usai Penggerebekan Batalyon 120

5 Hal Soal Heboh Kanit Polsek Tallo Dicopot Usai Penggerebekan Batalyon 120

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 13 Sep 2022 07:00 WIB
Barang bukti penggerebekan markas Batalyon 120 Makassar.
Foto: Barang bukti penggerebekan markas Batalyon 120 Makassar. (dok. istimewa)
Makassar -

Markas Batalyon 120 Makassar digerebek polisi belum lama ini hingga ditemukan busur panah, botol miras, hingga parang. Penggerebekan ini menjadi heboh karena kabar Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal dicopot buntut giat itu.

Penggerebekan itu berlangsung di markas Batalyon, Jalan Korban 40.000 Jiwa pada Minggu (11/9). Dirangkum detikSulsel, Selasa (13/9/2022), berikut 5 hal soal heboh Kanit Polsek Tallo dicopot usai penggerebekan Batalyon 120:

1. Hasil Penggerebekan

Saat penggerebekan, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam seperti 164 anak busur panah, 3 ketapel, 4 bilah parang, dan 1 senjata api rakitan jenis papporo. Selain itu, ditemukan juga 38 botol miras kosong di lokasi penggerebekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Tallo Kompol Badollahi menjelaskan ada juga 48 orang serta 20 unit motor yang diamankan saat penggerebekan. Mereka merupakan anak-anak yang sengaja dikumpulkan Batalyon 120 untuk diberikan pembinaan.

"Dia mengumpulkan senjata tajam dari mereka (anak binaan), dikumpulkan di sekretariat Batalyon 120 lalu akan diserahkan ke kepolisian untuk dimusnahkan," terang Badollahi, Minggu (11/9).

ADVERTISEMENT

2. Kanit Reskrim Polsek Tallo Dicopot

Sehari pascapenggerebekan, beredar kabar Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal dicopot karena menggerebek Batalyon 120 Makassar. Namun Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto lantas membantah kabar tersebut.

Budi tak menampik Iptu Faizal dicopot dari jabatannya selaku Kanit Reskrim Polsek Tallo, Makassar. Namun dia membantah jika pencopotan itu karena penggerebekan Batalyon 120.

"Bisa kita pertanggungjawabkan pencopotan itu," kata Budi, Senin (12/9).

Simak di halaman selanjutnya duduk perkara Kanit Reskrim Polsek Tallo dicopot...

3. Kanit Reskrim Dicopot gegara Kasus Lain

Budi kemudian menjelaskan duduk perkara pencopotan Iptu Faizal. Dia mengatakan Iptu Faizal memiliki sejumlah catatan buruk terkait kinerjanya selama di Polsek Tallo.

"Kanit tersebut sudah beberapa kali melakukan hal-hal yang tidak pantas dalam hal penanganan perkara," kata Kombes Budi dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

Budi mengatakan Iptu Faizal seharusnya membantu masyarakat yang bermasalah hukum dengan kebijakan restoratif justice sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara RI (Perpol) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif.

Namun menurut Budi, Iptu Faizal juga mempersulit proses hukum antara pelapor dan terlapor dengan enggan menerapkan restoratif justice meski pelaku dan korban sudah bersepakat damai.

"Ada perkara yang sudah damai antara pelapor dan terlapor dan harusnya bisa diterapkan RJ namun Kanit tersebut mempersulit," ujarnya.

Sementara terkait masalah penggerebekan dan penemuan anak panah busur di markas Batalyon 120, Budi mengatakan Iptu Faizal seharusnya melakukan pengecekan terlebih dulu dengan mendatangi tempat ditemukannya busur baru mengambil tindakan. Namun hal itu tidak dilakukan.

"Terkait masalah penemuan busur di sekretariat Batalyon 120 harusnya Kanit cek kebenaran dengan datang ke TKP untuk mengetahui kebenarannya namun tidak dilakukan yang bersangkutan," sebutnya.

"Supaya perkara tersebut tidak liar dan bisa ditangani secara profesional makanya kami ganti," katanya.

4. Batalyon Makassar Dikukuhkan Walkot-Kapolda

Dilihat detikSulsel pada situs resmi Pemkot Makassar, Senin (12/9), organisasi Batalyon 120 Makassar dibentuk dan dikukuhkan pada 14 Maret 2022 lalu. Pengukuhan dipimpin Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan dihadiri Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto hingga Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana.

"Seluruh potensi pada batalyon 120 akan kita gali bersama, Insya Allah di bawah bimbingan pak Kapolda serta dewan pembina, menjadikan batalyon 120 dari anak anak yang sering tawuran kita bimbing mereka jadi produktif," ucap Danny dalam sambutannya saat itu.

Danny juga mengatakan, bahwa selama ini anak-anak yang berasal dari lorong tidak tersentuh dan sama sekali kurang mendapat perhatian. Oleh sebab itu mereka perlu dibimbing agar menjadi kebanggaan keluarga dan mempunyai keterampilan.

"Olehnya itu Pemkot akan bekerjasama menyiapkan program program untuk itu, ada pasukan khusus untuk Damkar, desentralisasi perparkiran untuk Batalyon 120. Saya juga perintahkan kadis pendidikan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang mau ikut paket C hingga lulus dan mendapatkan ijazah," tutur Danny.

Simak di halaman selanjutnya: Danny Jelaskan Asal Muasal Busur Panah di Markas Batalyon 120..

5. Danny Jelaskan Asal Muasal Busur Panah di Markas Batalyon 120

Danny Pomanto juga menjelaskan alasan Batalyon 120 bisa menguasai 164 busur panah, 38 botol miras hingga 4 parang saat digerebek polisi akhir pekan lalu. Menurut dia, busur panah tersebut sebenarnya akan diserahkan ke kepolisian pada awal pekan ini, namun telanjur digerebek.

"Menurut ketuanya, insyaallah Senin ini mestinya sudah diserahkan itu senjata yang dianggap digerebek itu karena ini seharusnya sudah penyerahan yang keenam," ujar Danny kepada detikSulsel, Senin (12/9).

Danny awalnya menyinggung tujuan Pemkot Makassar membentuk Batalyon 120 pada Maret 2020 lalu. Menurutnya, pembentukan Batalyon 120 bermula dari maraknya kasus busur panah dan perang kelompok di wilayah Makassar dan pihaknya berusaha mencari solusi.

Danny mengatakan para kelompok kriminal jalanan pada dasarnya ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat juga secara sosial. Oleh sebab itulah Batalyon 120 dibentuk untuk mewadahi keinginan tersebut.

"Maka saya bilang ini harus terorganisir maka dibentuklah Batalyon 120, yaitu mantan kriminal jalanan secara organisasi yang anggotanya direkrut oleh mereka sendiri. Jadi mereka dirangkul kemudian saya dan Kapolrestabes memfasilitasi," katanya.

Dia mengatakan pengurus Batalyon 120 itu akan merekrut para kriminal jalanan agar bisa lebih baik. Salah satu syaratnya adalah para kriminal itu mesti menyita senjata tajam sehingga akan diserahkan ke pihak kepolisian secara berkala.

"Cara perekrutannya mereka diajak bicara. Bentuk paling nyatanya adalah mengumpulkan senjata mereka. Jadi setiap periodikal, kita kumpulkan lalu diserahkan ke polisi dan sebelumnya mereka sudah 5 kali menyerahkan," kada Danny.

Halaman 2 dari 3
(hmw/asm)

Hide Ads