Siswi SMA inisial M (17) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernasib tragis usai dibunuh dan mayatnya disimpan di balik batu di Sungai Biangloe. Pelaku merupakan kekasih korban sendiri, remaja inisial A (17).
Insiden berawal saat korban dan pelaku yang berbeda sekolah saling berbalas pesan via WhatsApp. Keduanya sepakat bertemu dan hingga sama-sama menuju ke lokasi wisata permandian di Kecamatan Eremmerasa, Kamis (1/9).
Namun keduanya ternyata menjauh dari titik lokasi permandian karena pelaku hendak mengklarifikasi kabar korban sudah memiliki pacar baru. Kondisi ini membuat keduanya terlibat cekcok di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pelaku) cemburu karena pacarnya punya pacar lagi," kata Kasat Reskrim Polres AKP Rudi kepada detikSulsel, Senin (12/9).
Selanjutnya pelaku A mengajak korban berhubungan badan, namun korban menolak. Akibatnya pelaku naik pitam dan membunuh korban.
"Sementara jalan- jalan di sana (TKP) mungkin bertengkar atau apa, pelaku marah. Dia dicekik (cara korban dibunuh pelaku)," sebutnya.
Korban Diduga Dimutilasi
Sementara itu, Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara mengatakan soal dugaan korban dimutilasi pelaku. Pasalnya sejumlah bagian tubuh korban terpisah-pisah dengan lama meninggal sekitar 11 hari.
"Bersangkutan (pelaku) geram dan memotong kaki (korban)" ujar AKBP Andi Kumara kepada detikSulsel, Senin (12/9).
Menurut Andi, pelaku A memutilasi kaki korban yang telah tewas menggunakan batu kali yan pipih. Kaki itu akhirnya terpisah dari tubuh korban.
"(Pelaku memutilasi korban) menggunakan batu pipih dan dipisahkan dari badan (korban)" ujarnya.
Kepada polisi, A mengaku memutilasi korban karena sudah tak bisa menahan emosi.
"Berdasarkan pengakuan pelaku itu sudah dalam keadaan meninggal (kakinya dipotong), dan saya tanya apa motifnya, karena saking emosinya ada umpatan korban pada pelaku sehingga pelaku sangat emosi, geram sampai dengan memotong kaki," sebutnya.
"Jadi pelaku pertama mencekik (korban), dirasa sudah meninggal, dipastikan lagi dengan cara dipukul dengan batu kepalanya. Ini berdasarkan pengakuan awal tapi masih kita kembangkan lagi," sambungnya.
Simak juga 'Saat Imam Tega Mutilasi Pacar Gegara Sakit Hati':