Kala Mahfud Md Ngaku Cuma Mencatat saat Terima Keluhan Ayah Brigadir J

Berita Nasional

Kala Mahfud Md Ngaku Cuma Mencatat saat Terima Keluhan Ayah Brigadir J

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 04 Agu 2022 07:40 WIB
Menkopolhukam Mahfud Md
Mneko Polhukam Mahfud Md (Foto: dok detikcom/Rakha A)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md menuturkan Ayah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J menyampaikan keluhan dan pandangan bahkan keyakinan terkait kasus penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Namun Mahfud mengaku tak berpendapat soal kasus Brigadir J hanya mencatat.

"Saya catat semua dan saya tidak berpendapat tentang kasus itu, saya hanya mencatat, cerna," ujar Mahfud di kantornya seperti dilansir detikNews, Rabu (3/8/2022).

Mahfud menuturkan punya catatan lengkap terkait kasus ini dari berbagai sumber. Mulai dari pihak intelijen, dari purnawirawan polisi, Kompolnas, Komnas HAM, kemudian LPSK. Juga sumber-sumber perorangan, Densus, dan BNPT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saya punya pandangan nantinya, tapi pandangan saya ini tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sekarang sedang berjalan," jelasnya.

Dia menegaskan meskipun punya catatan lengkap soal kasus ini namun tidak boleh ikut campur. Kendati demikian kasus ini harus tetap dikawal agar transparan dan benar penanganannya.

ADVERTISEMENT

"Soal pendapat dan proses itu saya tidak boleh ikut campur. Tugas saya adalah mengawal kebijakan dan arahan presiden bahwa harus dibuka dengan benar," tukasnya.

Mahfud Md Disebut Geleng-geleng Lihat Visum Awal

Ketua Lawyers Hutabarat, Pheo Hutabarat, mengaku pihaknya menyerahkan bukti terkait dugaan penghalangan proses hukum atau obstruction of justice di kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) ke Menko Polhukam Mahfud Md. Pheo mengatakan Mahfud Md sempat menggeleng-gelengkan kepala merespons bukti-bukti yang diberikan pihaknya.

"Salah satu bukti yang bukan menjadi milik umum adalah permohonan visum et repertum oleh Kapolres pada saat kejadian, tanggal 8 Juli, kepada dokter forensik. Di situ kita lihat, Pak Menteri juga lihat, dua perkataan bahwa di tubuh jenazah jasad adik saya hanya ditemukan satu lobang di dada," beber Pheo.

"Pak Menteri geleng-geleng kepala, saya nggak tahu artinya apa. Tapi kalau kita mengatakan (kepada Mahfud) ini sudah ada tindakan menutup-nutupi," sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga membahas keterangan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo melakukan tes PCR COVID-19 di luar saat kejadian baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Pheo mempermasalahkan Komnas HAM yang menyebut Ferdy Sambo tes PCR di rumah lainnya dan langsung menuju TKP usai kejadian.




(tau/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads