Narapidana Demo Kalapas Parepare gegara Dugaan Pungli

Narapidana Demo Kalapas Parepare gegara Dugaan Pungli

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 01 Agu 2022 15:18 WIB
Demo narapidana Lapas IIA Parepare.
Foto: Demo narapidana Lapas IIA Parepare. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Parepare - Narapidana atau napi di Lapas Kelas IIA Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar demo yang aksinya viral di media sosial. Warga binaan protes dan menuding kepala lapas (kalapas) melakukan pungutan liar (pungli) buntut izin menjenguk anak terhambat.

Dalam rekaman video yang viral di media sosial, tampak sejumlah napi berkerumun di salah satu koridor Lapas Kelas IIA Parepare. Seorang warga binaan terdengar menyinggung adanya dugaan pungli yang terjadi di dalam lapas.

"Apa artinya itu kamu minta-minta uang?" kata salah satu napi ke penjaga lapas seperti yang terdengar dalam rekaman video tersebut.

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 35 detik itu, warga binaan lain juga mempertanyakan standar pengawasan di Lapas Kelas IIA Parepare.

"Standarnya bagaimana sih," ucap salah satu napi.

Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Zainuddin membenarkan adanya puluhan napi yang melakukan aksi demo yang terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.Dia menegaskan, protes itu buntut adanya napi yang tidak diizinkan keluar membesuk anaknya yang sakit.

"Itu kejadiannya (aksi demo) sesudah salat Jumat. Ada salah satu warga binaan mempertanyakan alasan sehingga si napi tidak bisa menjenguk anaknya," ungkap Zainuddin saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (1/8/2022).

Dia melanjutkan, napi tersebut belum bisa keluar menjenguk anaknya karena ada dokumen administrasi yang belum lengkap. Pihaknya pun memberikan penjelasan dan menenangkan si napi.

"Saya berikan penjelasan dan saya arahkan ke bagian pembinaan yang tangani, ternyata izin keluarnya tidak lengkap," bebernya.

Namun demikian, Zainuddin menuturkan administrasi perizinan terhadap napi tersebut sudah diberikan pada Sabtu (30/7). Napi tersebut pun sudah dibolehkan untuk menjenguk anaknya.

Zainuddin tak menampik jika napi tersebut sempat berteriak menyinggung soal uang agar izinnya dipenuhi. Padahal urusan perizinan ini tidak dipungut biaya, hanya dokumen administrasi yang belum lengkap sehingga sempat terhambat.

"Si napi bilang, 'apakah harus pakai uang agar diizinkan keluar jenguk anaknya'. Saya jelaskan tidak ada seperti itu," papar Zainuddin.

Zainuddin juga menepis soal adanya isu dugaan pungli yang terjadi di Lapas Kelas IIA Parepare terhadap warga binaan untuk bisa dilayani izin keluar lapas misalnya untuk menjenguk anak atau keperluan lain.

"Saya pastikan tidak ada itu bayar begitu (pungli). Gaji saya masih cukup," pungkasnya.


(sar/asm)

Hide Ads