"Kita masih lidik. Kita akan telusuri peran suaminya karena dia berada TKP saat korban ditemukan tewas," kata Kasat Reskrim Polres Tana Toraja AKP Sayid Ahmad kepada detikSulsel, Sabtu (30/7/2022).
Kendati demikian, AKP Ahmad mengaku tak ingin buru-buru menyimpulkan penyelidikan. Ahmad mengaku pihaknya akan memeriksa beberapa pihak di antaranya, anak, suami dan saksi yang menemukan pertama kali korban.
"Kita harus berhati-hati yah, kita belum bisa simpulkan seperti itu (pembunuhan), yang pasti suaminya akan segera kami interogasi, anaknya juga kami akan periksa dengan saksi yang pertama kali menemukan korban," ungkapnya.
Untuk diketahui, korban pertama kali ditemukan oleh adiknya yang bernama Abdul Sabir di rumah korban di Kelurahan Padan Iring, Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja sekitar pukul 12.30 Wita, Kamis (28/7). Saat ditemukan, korban bersimbah darah dan dipenuhi luka senjata tajam.
Polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam seperti, 1 parang panjang, 3 parang pendek, 1 pisau, dan 1 buah sabit. Pada parang panjang itu terdapat bercak darah.
"Jadi ada parang panjang kami temukan di meja. Ada bercak darah di parang itu," ungkap Kapolsek Saluputti, Iptu Sette Marrung.
Menurut Adul Sabir, dia melihat kakaknya tewas mengaku melihat suami korban juga tergeletak tak jauh dari jenazah korban.
"Saya gedor-gedor pintunya tapi terkunci makanya saya dobrak masuk. Di sana saya liat kakak ku (korban) tergeletak di lantai bersimbah darah. Tidak jauh dari sana ada suaminya juga tergeletak," ujarnya.
Menurut Sabir, suami kakaknya itu juga terlihat terluka di bagian kepala. Sabir meminta bantuan warga untuk menelepon aparat setempat.
"Saya lihat langsung saya teriak Astagfirullah. Pas itu suaminya langsung juga bangun keluar rumah. Tapi saya tidak pedulikan, karena langsung saya liat keadaan kaka. Tapi memang ada luka juga di bagian kepalanya itu suaminya," jelas Sabir.
(hmw/asm)