"Kenapa kok (CCTV) rusak? Sejak kapan rusak? Itu pasti kami tanya," ujar Anam di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat dilansir detikNews, Rabu (27/7/2022).
Anam mengatakan ada sejumlah pertanyaan yang akan didalami terkait CCTV di rumah Ferdy Sambo. Salah satunya ialah alur dari kejadian baku tembak.
"Soal yang baru didapatkan dalam lingkungan sekitar itu juga kami akan tanya. Tadi saya bilang tim kami itu juga sudah menyiapkan itu, kami cek di alur dari mana titik mana mereka pergi, dari rumah apa ke rumah yang mana itu juga kami cek semua alurnya, itu termasuk kemarin salah satu yang kita tanya kepada ajudan juga itu, itu salah satu pertanyaan, titiknya mana itu kami udah cek CCTV-nya di titik mana aja," paparnya.
Selain terkait CCTV, pihaknya juga akan mendalami soal peretasan HP keluarga Brigadir J. Anam menegaskan peretasan dan pemblokiran merupakan sesuatu yang berbeda.
"Termasuk itu, kenapa kok terjadi peretasan? Karena kami juga punya bahan misalnya ada soal peretasan, ada soal blokir, apa yang disebut blokir apa yang disebut peretasan nanti kami tanya," katanya.
Komnas HAM Bahas Lagi CCTV Rusak Pekan Depan
Komnas HAM menjadwalkan ulang pertemuan dengan tim Siber Bareskrim Polri dan juga Labfor Polri. Pertemuan kedua ini dilakukan untuk mengetahui penyebab rusaknya CCTV di rumah singgah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
"Minggu depan kita akan ketemu lagi dengan tim Siber dan Labfor untuk memastikan itu, kalau rusak (CCTV rumah Ferdy Sambo) kenapa misalnya rusak, bisa ditarik atau kah tidak, bisa ngerekam atau kah tidak dan sebagainya, minggu depan itu bagian yang akan kami dalami dengan Labfor dan Siber," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat jumpa pers di kantornya, Rabu (27/7).
Sejauh ini, masih ada sejumlah proses di Siber dan Labfor Polri yang belum selesai dilakukan. Sehingga Komnas HAM menunggu tim Siber dan Labfor menyelesaikan proses tersebut.
"Karena masih ada satu proses baik di Labfor, di Siber yang sekarang masih belum selesai kalau itu dipaksakan kami periksa secara prosedur hukumnya juga nanti akan lemah, maka-nya ya udah kami ngasih kesempatan pada teman-teman di Siber maupun Labfor untuk menyelesaikan prosedur hukumnya, minggu depan akan ketemu sama kami untuk menindaklanjuti lagi. Jadi ada prosesi Siber dan digital forensic untuk kedua kalinya minggu depan," terangnya.
Dalam pertemuan Rabu (27/7) kemarin dengan tim Siber dan Labfor Polri, Anam mengatakan memeriksa 20 video dari 27 titik mulai dari Magelang hingga Duren Tiga lokasi rumah Ferdy Sambo. Anam menyampaikan Komnas HAM juga memeriksa jejaring di sekitar kawasan Duren Tiga.
"Kalau tadi kami memeriksa video jumlahnya 20 video dari 27 titik dari Magelang-Duren Tiga, kebetulan Duren Tiga itu semua, ke apa namanya rumah sakit, itu yang kami perdalam. Yang lain, kami perdalam jejaring komunikasi. Jadi jejaring komunikasi itu di cek, di sekitaran Duren Tiga itu dicek," imbuhnya.
(asm/hmw)