Pihak keluarga mengungkap empat temuan di tubuh jasad mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Zhafirah Azis Syah Alam (20) yang tewas saat pengkaderan. Namun belum dipastikan apakah hal tersebut menjadi dasar penyebab kematian korban.
Diketahui mahasiswi UMI Makassar Zhafira dikabarkan meninggal saat pengkaderan sekitar pukul 04.00 Wita di wilayah perkemahan Bukit Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Butluttana, Kecamatan Tinggimoncong pada Minggu (24/7/2022).
Salah satu temuan pihak keluarga yakni adanya luka lebam di tubuh Zhafira. Ayah korban, Abdul Azis bahkan sudah meminta Biddokes Polda Sulsel untuk melakukan visum terhadap jasad anaknya, sisa menunggu hasil pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya belum saya lihat kemarin. Tapi nanti yang menjawab itu kepolisian," beber Abdul Azis saat dihubungi detikSulsel pada Senin (25/7).
Hasil visum terhadap jenazah mahasiswi UMI Makassar diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Abdul Azis pun belum mau menyimpulkan temuan luka lebam itu sekaitan dengan penyebab kematian mahasiswi semester lima Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar ini.
"Apakah ada luka lebam atau tidak itu hasil analisisnya pemeriksaan dokter forensik," imbuhnya.
Ada pun penjelasan 4 temuan dalam kasus kematian mahasiswi UMI Makassar yang dirangkum detikSulsel, sebagai berikut;
1. Pakaian Korban Mahasiswi UMI Basah
Ayah korban, Abdul Azis mengungkap tubuh anaknya dalam keadaan basah saat jenazah Zhafira diterima. Hal itu ia rasakan sendiri saat menyentuh jenazah putrinya.
"Informasi dari petugas medis juga jenazah masuk di Puskesmas Tinggimoncong sekitar setengah lima subuh, masuk dalam keadaan basah," tutur ayah korban Abdul Azis yang dikonfirmasi detikSulsel, Senin (25/7).
Sejak dikabarkan meninggal, jasad Zhafira pun langsung dibawa sekitar 12.00 Wita ke Biddokes Polda Sulsel, Minggu (24/7). Abdul Azis menegaskan seluruh pakaian yang dikenakan Zhafira memang dalam keadaan basah.
"Bahkan beberapa jam kemudian saya masih sempat memeluk itu sekitar jam dua belas siang masih basah," tuturnya.
Simak temuan pakaian kotor korban di halaman berikutnya.
2. Pakaian Kotor Penuh Lumpur
Pakaian korban mahasiswi UMI Makassar yang tewas saat pengkaderan juga disebut penuh kotoran Tanda lumpur hampir memenuhi pakaian yang dikenakan korban.
"Terdapat sejumlah kotoran dalam bentuk lumpur, mulai di jilbab sampai di kaki," ucap ayah Zhafira, Abdul Azis.
Temuan itu membuatnya bertanya-tanya proses pengkaderan yang dijalani putrinya. Pengkaderan yang dilaksanakan Senat FKM UMI Makassar.
"Itu fakta kedua mulai dari jilbab berlumpur banyak sekali kotoran-kotoran di situ, sepertinya sisa rumput," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
3. Luka Lebam Sebesar Ukuran Jari
Temuan luka lebam di tubuh Zhafira diketahui dari puskesmas yang lebih dulu memeriksa jenazah korban. Informasi itu diterima langsung ayah korban dari petugas puskesmas di wilayah tempat diadakannya pengkaderan.
"Ada keterangan dari pihak puskemas, karena kebetulan mahasiswa saya ada tugas di puskesmas, (dikatakan) ada lebam. Di bagian punggung belakang sebesar jari," ungkap Abdul Azis yang juga diketahui dosen Bahasa Universitas Negeri Makassar (UNM) saat dikonfirmasi, Minggu (24/7).
Temuan itu selanjutnya ditindaklanjuti lewat pemeriksaan visum terhadap jasad korban di Biddokes Polda Sulsel. Menurut Abdul Azis, hal ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk sekaitan luka lebam di tubuh putrinya.
"Saya minta diperiksa ulang bukan tidak percaya pihak puskesmas. Cuman beda ranahnya kalau pemeriksaan pro-justisia," tambah Abdul Azis.
Simak penjelasan korban direndam di sungai di halaman selanjutnya.
4. Mahasiswi UMI Sempat Direndam di Sungai
Mahasiswi UMI Makassar bernama Zhafirah Azis Syah Alam (20) tewas saat mengikuti pengkaderan disebut sempat direndam di sungai. Hal ini diungkap pihak kepolisian dari hasil pemeriksaan.
"Ada kegiatan kegiatan seperti itu, berendam, disuruh juga kayaknya (merayap)," kata Kapolsek Tinggimoncong AKP Jumadi saat dihubungi detikSulsel, Senin (25/7).
Namun belum ada penjelasan dari polisi lebih detail terkait model pengkaderan yang dilaksanakan Senat FKM UMI Makassar. Jumadi menyebut kasus kematian Zhafirah saat ikut pengkaderan masih diusut penyidik.
"Masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Kita juga sudah olah TKP kemarin di lokasi," tandasnya.