Keluarga Ungkap Luka Lebam di Tubuh Mahasiswi UMI yang Tewas saat Perkaderan

Keluarga Ungkap Luka Lebam di Tubuh Mahasiswi UMI yang Tewas saat Perkaderan

Isak Pasa'buan - detikSulsel
Senin, 25 Jul 2022 06:00 WIB
Jenazah mahasiswi yang meninggal saat pengkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel.
Foto: Jenazah mahasiswi yang meninggal saat perkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel. (Isak Pasabuan/detikSulsel)
Makassar -

Keluarga mengungkap ada luka lebam di tubuh mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Zhafirah Azis Syah Alam yang tewas saat perkaderan. Luka lebam itu disebut berdasarkan laporan dari puskesmas yang lebih dulu memeriksa tubuh korban.

"Ada keterangan dari pihak puskemas, karena kebetulan mahasiswa saya ada tugas di puskesmas, (dikatakan) ada lebam," sebut ayah Zhafira, Abdul Azis saat ditemui wartawan kantor Biddokes Polda Sulsel, Minggu (24/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, perkaderan tersebut digelar Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI. Lokasi perkaderan dilaksanakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

ADVERTISEMENT

Ayah korban yang juga dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini mengaku luka di tubuh anaknya itu berada di bagian punggung. Namun dirinya enggan berspekulasi terkait luka lebam itu tanda kekerasan saat anaknya ikut perkaderan.

"Di bagian punggung belakang sebesar jari tapi kita belum tahu apakah itu penyebab atau bukan kita belum tahu," bebernya.

Makanya dia meminta agar jenazah anaknya divisum oleh pihak polisi untuk mengungkap penyebab kematian anaknya. Jasad mahasiswi FKM UMI Makassar itu pun divisum di kantor Biddokes Polda Sulsel.

"Saya minta diperiksa ulang bukan tidak percaya pihak puskesmas. Cuman beda ranahnya kalau pemeriksaan pro-justisia," tambah Abdul Abdul Azis.

Abdul Azis pun menyerahkan sepenuhnya proses pengusutan kasus ini kepada polisi. Pihak kampus juga diminta bertindak tegas dan memberi atensi terhadap kasus kematian mahasiswi UMI Makassar saat perkaderan yang digelar Senat FKM.

"Ke depan juga ini jadi bahan pembelajaran anak-anak mahasiswa yang mengadakan kegiatan, tetap memperhatikan kondisi peserta, utamanya pada kondisi lingkungan dimana diadakan kegiatan itu," jelas Abdul Azis.

Diketahui insiden tersebut terjadi di wilayah Bukit Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (24/7). Polisi pun mengaku masih memeriksa sejumlah pihak terkait yang terlibat dalam perkaderan tersebut.

"Sementara kita periksa semua (saksi). Kita periksa panitianya dan teman-temannya. Cuman baru tiga yang datang, yang lain belum datang. Mahasiswa semua," sebut Kapolsek Tinggimoncong AKP Jumadi kepada detikSulsel, Minggu (24/7).

Pihaknya pun belum bisa mengambil kesimpulan penyebab kematian Zhafirah. Jenazahnya masih dalam proses visum dan autopsi di Biddokkes Polda Sulsel terkait adanya luka lebam di tubuh korban.

"Jadi dugaan awal mungkin karena kecapean. Saya kurang tahu kalau itu (ada luka lebam), tapi kalau ada (unsur kekerasan), kita pasti usut. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan," tegasnya.

Sementara Wakil Dekan III FKM UMI, Muh. Multazam mengaku akan membekukan lembaga Senat FKM UMI Makassar jika dari hasil penyelidikan kepolisian pelaksanaan perkaderan terbukti melanggar atau tidak sesuai prosedur.

"Kita lihat dulu hasil investigasinya (penyelidikan polisi) apa. (Sikap) pihak kampus kalau memang ini (perpeloncoan), kita bekukan itu lembaganya (senat FKM UMI Makassar)," papar Multazam.




(sar/asm)

Hide Ads