"Betul dilaksanakan prarekonstruksi oleh penyidik PMJ (Polda Metro Jaya), juga melibatkan Inafis, Labfor, Dokpol, gabungan penyidik agar case tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah (scientific crime investigation)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dilansir dari detikNews, Sabtu (23/7/2022).
Dedi mengaku belum bisa memberikan informasi detail soal prarekonstruksi tersebut lantaran masuk ke dalam materi penyidikan. Kendati demikian, Dedi kembali menegaskan prarekonstruksi kasus ini bertujuan agar pengungkapan kasus berbasis ilmiah.
"Kalau detail, karena itu materi penyidikan, mungkin penyidik belum bisa menginfokan, ya," kata Dedi.
"Mereka laksanakan untuk meyakinkan proses pembuktian secara ilmiah (SCI) untuk ungkap case tersebut karena harus dipertanggungjawabkan secara yuridis dan keilmuan yang sahih," imbuhnya.
Sebelumnya, pantauan detikcom di lokasi, pukul 09.00 WIB, garis polisi masih terpasang mengelilingi pagar rumah Ferdy Sambo. Garis polisi terbentang dari pagar depan hingga samping.
Satu mobil Inafis Polri tiba di rumah singgah Ferdy Sambo pada pukul 09.23 WIB. Terlihat dua petugas Inafis keluar dari mobil tersebut.
Sementara itu, satu mobil Puslabfor Polri tiba di rumah singgah Ferdy Sambo pada pukul 09.40 WIB. Tim Puslabfor pun keluar dari mobil tersebut.
2 HP Brigadir J Ditemukan
Sebelumnya, Polri mengatakan ada dua handphone (HP) Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang telah diamankan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Labfor sedang mendalami dua HP itu.
"Ya untuk jumlahnya yang pasti sudah diamankan oleh Labfor ya. Labfor ada dua handphone yang sudah diamankan oleh Labfor dan semuanya masih proses pendalaman oleh Laboratorium Forensik, ya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (22/7).
Dedi belum menjelaskan apa hasil pendalaman tersebut. Dia mengatakan tim khusus akan mengusut kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo hingga tuntas.
"Biar nggak ada lagi spekulasi-spekulasi tentang ini, tentang itu, nggak. Pak Kapolri sudah menegaskan kepada tim untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel dan semua pembuktian harus secara ilmiah biar hasilnya sahih, gitu," kata Dedi.
(hmw/asm)