Penjagaan Ketat di Makam Brigadir Yoshua Jelang Autopsi Ulang

Berita Nasional

Penjagaan Ketat di Makam Brigadir Yoshua Jelang Autopsi Ulang

Tim detikSumut - detikSulsel
Sabtu, 23 Jul 2022 09:29 WIB
Makam Brigadir J yang dijaga oleh pemuda dari PBB.
Makam Brigadir Yoshua. Foto: Dok. detikSumut
Jambi -

Makam Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dijaga ketat menjelang autopsi ulang. Keluarga Brigadir Yoshua meminta bantuan Pemuda Batak Bersatu (PBB) untuk menjaga makam tersebut.

Penjagaan ketat makam Brigadir J ini karena pihak keluarga khawatir terjadi sesuatu pada jasad Brigadir J. Makam tersebut sudah dijaga sejak Rabu malam (20/7).

"Kalau kami di sini organisasinya kuat. Memang kami minta juga, tetapi mereka juga siap membantu keluarga. Mereka berjaga-jaga di sana mulai tadi malam," ujar salah satu anggota keluarga Brigadir J, Rohani Simanjuntak dilansir dari detikSumut, Kamis (21/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak keluarga mengharapkan kasus tewasnya Brigadir Yoshua dapat diungkap sebenar-benarnya. Keluarga berharap tidak ada lagi yang ditutup-tutupi dalam kasus ini.

"Kami inikan orang awam, takutnya ada hal-hal yang tidak diinginkan menjelang autopsi ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Penjagaan ketat di makam Brigadir J dilakukan setelah polisi memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J.

Keluarga mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J dalam insiden polisi tembak polisi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo tersebut.

"Informasi dari keluarga dan pengacara akan diautopsi. Ada keraguan, karena itu makam ini harus dijaga. Mana tau ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kita tidak tahu ke depan. Karena masalah ini belum selesai," ucap salah satu pengurus PBB di Jambi, Rudi Sihotang.

Sihotang menambahkan anggota PBB akan melakukan penjagaan setiap hari sampai dilakukan autopsi. Proses penjagaan dilakukan 4 orang anggota PBB setiap harinya.

"Menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Kami berembuk sekitar 4 orang setiap malam sampai pagi. Kami dari organisasi PBB Sungai Bahar menginginkan dan keluarga juga menginginkan. Dan mengawal terus kasus ini," ungkapnya.

Autopsi Ulang Libatkan Tim Dokter 3 Matra TNI

Pada proses autopsi ulang ini akan dilakukan oleh tim independen yang melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) hingga Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSAL). Autopsi ulang jasad Brigadir J dilakukan karena pihak keluarga menolak hasil hasil autopsi yang dilakukan RS Polri.

"Telah dibicarakan tadi dalam gelar bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU, dan RSCM, dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi, misalnya dari mana gitu," kata Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dikutip dari detikNews, Kamis (21/7).

Pihak keluarga menolak hasil autopsi yang pertama lantaran dinilai ada kejanggalan. Selain itu, pihak keluarga juga merasa proses autopsi yang pertama tidak transparan, karena pihak keluarga tidak dilibatkan selama proses berlangsung.

"Terbukti bahwa keluarga tidak dilibatkan dalam hal pembuatan visum et repertum maupun autopsi, kecuali hanya anaknya yang anggota Polri diperintahkan oleh Karo Provos untuk datang ke menghadap Karo Provos, kemudian diminta menandatangani surat-surat di RS Polri. Tapi tidak bisa menemui atau melihat abangnya. Tapi, begitu ditandatangani surat itu atas perintah Karo Provos, maka dikeluarkanlah dari satu ruangan dan ternyata abangnya sudah selesai berpakaian dengan rapi, dimasukkan ke dalam peti," terang Kamaruddin.

"Artinya, sebelum ditandatangani surat persetujuan keluarga itu, sudah dilaksanakan lebih dulu visum et repertum dan autopsi versi mereka," sambungnya.




(asm/hmw)

Hide Ads