Istri Irjen Ferdy Sambo Trauma Berat, Psikolog Turun Tangan Rawat Intensif

Foto: Rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jaksel masih dipasangi garis polisi. Kini garis polisi tersebut dipasang mengelilingi rumah tersebut. (dok detikcom)

Jakarta -

Istri Irjen Ferdy Sambo dikabarkan mengalami trauma berat pascaperistiwa dugaan pelecehan seksual yang dialaminya berujung insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Psikolog kini turun tangan untuk merawat istri Irjen Ferdy Sambo secara intensif.

Kabar tersebut disampaikan oleh Arman Hanis, pengacara Irjen Ferdy Sambo. Arman Hanis menyampaikan kabar terbaru istri kliennya itu pada Jumat (22/7).

"Masih dalam keadaan trauma berat dan dalam perawatan intensif psikolog," kata Arman Hanis, seperti dilansir dari detikNews, Jumat (22/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arman juga menyinggung bahwa istri Irjen Ferdy Sambo sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Istri Irjen Ferdy Sambo itu diperiksa penyidik Polres Metro Jaksel dan Polda Metro Jaya.

"Sudah beberapa kali (istri Ferdy Sambo diperiksa penyidik), Polres dan Polda Metro," katanya.

Kendati demikian, Arman enggan menjelaskan kapan istri Irjen Ferdy Sambo itu menjalani pemeriksaan. Dia juga tak membeberkan secara detail hal apa saja yang menjadi konten pemeriksaan.

"Silakan tanyakan ke penyidik aja ya," ujarnya.

Seperti diketahui, insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E disebut diawali dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa ini terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7).

Saat itu istri Irjen Ferdy Sambo disebut berteriak karena diduga mengalami pelecehan oleh Brigadir J yang merupakan sopirnya. Bharada E yang merupakan pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo mendengar teriakan dan bertanya apa yang terjadi.

Polisi menyebut Brigadir J merespons pertanyaan Bharada E dengan tembakan. Peristiwa baku tembak sesama polisi ini akhirnya terjadi dan menewaskan Brigadir J.

Meski begitu, keluarga Brigadir J menilai terdapat sejumlah kejanggalan atas kasus tewasnya Brigadir J. Hal ini juga disuarakan oleh Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut kasus ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberi atensi khusus dengan memerintahkan agar kasus polisi tembak polisi ini diusut tuntas.