Polisi mengepung Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Ploso, Jombang tempat DPO pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) bersembunyi. Polisi bermaksud menjemput paksa anak kiai pengasuh Ponpes tersebut.
Seperti dilansir dari detikJatim, personel kepolisian gabungan terdiri dari Polda Jatim, Polres Jombang dan Satbrimob mulai mengepung Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.00 WIB. Akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan langsung ditutup.
Kemudian di depan pintu pesantren, sejumlah anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Tak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok.
Selanjutnya ratusan anggota buru sergab dari Satbrimob memaksa masuk ke dalam pondok. Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian mendapat perlawanan dari pihak pesantren.
Perlawanan tersebut mengakibatkan satu anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara.
Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan. Namun, aksi brutal para pengikut MSAT mampu dijinakkan dengan menahan sejumlah massa dari dalam pondok.
![]() |
Tampak juga puluhan orang yang diamankan dan diangkut dengan truk oleh petugas kepolisian. Sementara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi penangkapan MSAT.
Pendamping korban Nun Sayuti membenarkan hal ini. Saat ini, Nun sedang berada di sekitar pondok.
"Ya, saya berada di lokasi," kata Nun, Kamis (7/7/2022).
Simak Video 'Kapolres Jombang Negosiasi dengan Santri Sebelum Temukan Mas Bechi':