Pria tewas bersimbah darah di trotoar Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata korban pembunuhan. Pria bernama Rahmat Mustari (26) itu ditikam saat melakukan cash on delivery atau COD jual beli handphone.
"2 Pelaku penikaman tadi malam sudah kami amankan. 2 Orang masih kami kejar," kata Kapolsek Panakkukang Kompol Abdul Abdul Azis dalam keterangannya, Selasa (7/6/2022).
Kedua pelaku yang ditangkap adalah Wahyudi (28) dan Budiono (23). Kasus ini berawal saat pelaku Budiono menjual ponsel melalui sosial media yang kemudian ditanggapi korban pada Minggu (5/6) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban Rahmat ini mengomentari posting-an itu dengan alasan ingin membeli. Pelaku dan korban pun janjian untuk bertemu di depan Mall Nipah," kata Abdul.
Saat bertemu korban Rahmat berpura-pura mengecek, kemudian membawa kabur ponsel Budiono. Keesokan harinya, pelaku membujuk Rahmat menjual kembali ponsel yang dicurinya. Budiono memakai akun sosial media lain agar korban tidak curiga.
"Pelaku memancing kembali korban untuk menjual ponsel miliknya. Korban pun berminat dan janjian untuk bertemu di depan Taman Makam Pahlawan," ungkapnya.
Pelaku Budiono kemudian memanggil empat temannya untuk ikut COD. Saat bertemu, Rahmat pun menjadi sasaran pengeroyokan.
"Pelaku langsung melakukan penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Kami amankan barang bukti senjata tajam milik pelaku," jelasnya.
Saat ini pelaku Budiono dan Wahyudi diamankan dan diperiksa di Mapolsek Panakkukang. Kini polisi fokus mengejar dua pelaku lainnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria di Makassar ditemukan tewas bersimbah darah di trotoar pembatas jalur jalan protokol Urip Sumoharjo pada Senin (6/6) malam.
Pantauan detikSulsel di lokasi pukul 21.04 Wita, jasad korban ditemukan dalam keadaan terkapar di atas trotoar. Tampak korban mengenakan baju kaos biru dan celana jeans biru.
Keberadaan mayat itu lantas menjadi perhatian para pengendara yang melintas dan jenazah menjadi tontonan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan parah di lokasi.
(hmw/sar)