Seorang dukun wanita di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ente (45) diamuk massa. Korban dituding sebagai penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) yang sebelumnya berobat kepada sang dukun.
"Massa menganggap bahwa almarhum (pasutri) meninggal karena dikasi air oleh dukun itu," ujar Kasat Reskrim Polres Jeneponto Iptu Nasaruddin kepada detikSulsel, Selasa (17/5/2022).
Peristiwa berawal saat pria bernama Samani dan istrinya Bulaeng mendatangi kediaman sang dukun untuk berobat di Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Jeneponto pada Sabtu (14/5) pekan lalu. Namun saat itu Samani yang baru memasuki halaman rumah dukun tiba-tiba muntah darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Muntah darah yang pada akhirnya meninggal dunia di situ di halaman rumah," ujar Nasaruddin.
Setelah kematian Samani, istri Samani juga meninggal dunia di rumahnya pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.00 Wita. Tak sampai di situ anak perempuan pasutri Samani dan Bulaeng juga jatuh pingsan.
"Kemudian hari Senin 16 Mei 2022 jam 6 istrinya juga meninggal. Kemudian ada anak perempuannya mungkin syok jatuh pingsan," ujar Nasaruddin.
Dukun Ente Dituding Jadi Penyebab Kematian Pasutri
Karena rangkaian peristiwa kematian pasutri yang ditambah dengan pingsannya putri korban, pihak keluarga mulai menghubung-hubungkan peristiwa tersebut ada hubungannya dengan dukun Ente. Akibatnya Ente digeruduk massa di kediamannya sekitar pada Senin (16/5) sekitar pukul 07.00 Wita.
"Di sanalah berkembang isu bahwa penyebabnya adalah karena dukun itu. Akhirnya keluar mereka secara spontan berkumpul ratusan orang mendatangi rumah dukun," kata Nasaruddin.
"Di sana dilakukan perusakan dan penganiayaan, untung kami dari pihak Polres Jeneponto cepat ke TKP menghalau mereka yang ratusan orang itu dengan perlengkapan senjata tajam sehingga tidak terlalu parah yang terjadi di situ," sambung Nasaruddin.
Dukun Ente saat itu dapat dievakuasi oleh polisi dari amukan massa. Namun sang dukun harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita sejumlah luka.
(hmw/nvl)