"Iya, (pelaku) diamankan (di Polres Pinrang)," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (15/5/2022).
Muhalis menegaskan pelaku tetap dapat ditetapkan sebagai tersangka meskipun usianya masih di bawah umur. Namun proses hukumnya memakai sistem peradilan anak.
"Tetap dapat diproses (dapat ditahan) karena ada mekanisme peradilan anak. Kami tunggu laporan dari unit PPA," terangnya.
Muhalis tak menampik saat ini keluarga korban inisial VP masih enggan berdamai dengan pelaku. Sementara, korban sudah melaporkan kasus penamparan tersebut ke Polres Pinrang.
"Belum (keluarga belum mau berdamai)," singkat AKP Muhalis.
Dikonfirmasi terpisah, paman korban VP, Sari hingga saat ini mengaku masih tersulut emosi atas aksi pelaku SI. Dia mengatakan pihak keluarga butuh waktu untuk mengambil jalan damai.
"Masalah damai kita kasih dingin dulu. Ini kan masih panas," tegasnya.
Sari menambahkan, pelaku saat ini sementara diamankan di Polres Pinrang. Dia mengaku hal tersebut menjadi ranah kepolisian untuk memproses.
"Iya, ada di Polres Pinrang ditahan (pelaku)," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepsek SMAN 9 Pinrang Andi Thamrin menyampaikan, kedua belah pihak sudah dipertemukan Sabtu (14/5). Hanya saja belum ada kepastian untuk berdamai dari pihak keluarga korban.
"Sudah dipertemukan. Cuman belum ada kepastian untuk damai. Ini karena ada keluarga yang lain bertahan (tidak mau damai)" ungkapnya.
Ibu korban sebetulnya sudah membuka pintu maaf dan damai. Namun beberapa keluarga lainnya belum sepakat untuk berdamai dengan pelaku.
"Ibunya bilang kalau dia tidak masalah (ingin damai). Keluarga yang lain yang dia tidak mau," paparnya.
Seperti diketahui, aksi SI menampar pacarnya saat berada di dalam kelas karena kesal dicueki viral di media sosial. Korban yang tak terima lantas melaporkannya ke polisi.
Aksi siswa menampar pacarnya itu terjadi pada Jumat (13/5) sekitar pukul 11.00 Wita dan terekam dalam sebuah video pendek. Dalam video beredar, seorang laki-laki dan perempuan berjilbab menggunakan seragam pramuka awalnya duduk berhadapan di dalam kelas.
Tak lama berselang, perempuan dalam video beredar hendak berdiri keluar kelas. Namun laki-laki tersebut menghalangi kemudian spontan menampar pipi perempuan di depannya. Laki-laki itu lantas pergi setelah menampar.
Perempuan dalam video tersebut tidak menerima perbuatan yang dialaminya sehingga melaporkan pacarnya ke polisi. Laporan tersebut kini ditangani Polres Pinrang.
(asm/hmw)