Samsul Sattu (45), pria yang ditembak mati teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua merupakan seorang warga Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Samsul Sattu selama ini dikenal sebagai sosok suami penyayang keluarga.
"Suami saya itu selalu pengertian, saat anaknya meminta uang, dia tidak pernah bilang tidak. Pasti dia selalu berusaha," ujar istri korban, Nengsia Yorinda kepada detikSulsel, Rabu (27/4/2022).
Samsul Sattu sudah 10 tahun merantau ke Papua dengan bekerja sebagai buruh bangunan lepas. Samsul juga bekerja sebagai tukang ojek untuk menghidupi keluarganya di Tana Toraja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepergian Samsul menimbulkan luka mendalam bagi keluarga. Pasalnya, Samsul merupakan tulang punggung keluarga satu-satunya.
"Saya tidak percaya suami saya meninggal seperti itu. Kenapa cuma suamiku yang terima tembakan," kata Nengsia.
Nengsia mengungkapkan, dirinya mendengar kabar suaminya tewas tertembak dari teman kerjanya. Waktu itu, Samsul baru pulang dari bekerja sebagai kuli bangunan dan sedang beristirahat sembari meminum kopi di teras rumah.
Namun tiba-tiba, dua pria muncul dari samping rumah membawa senjata menembak Samsul. Korban tertembak pada bagian rusuk kanannya.
"Rusuk sebelah kanannya kena. Saya tidak tahu alasannya kenapa suami saya ditembak seperti itu. Apa salahnya Tuhan," ujar Nengsia.
Anak korban, Sarjita Sarungan juga terlihat sangat terpukul mendengar kabar sang ayah tewas ditembak KKB. Dirinya hanya bisa memeluk ibunya sambil menangis.
"Tidak ada sudah bapak Bu," ucapnya sambil memeluk erat sang ibu.
![]() |
Jenazah Korban Dijadwalkan Tiba di Makassar Besok
Diketahui, jenazah almarhum dijadwalkan tiba di rumah duka di Tana Toraja pada Kamis (28/4) besok. Jenazah sedianya bakal diterbangkan dari bandara Perintis Mozes Kilangin Timika menuju Makassar.
Selanjutnya dari Makassar jenazah akan diberangkatkan menuju Tana Toraja.
"Subuh itu tiba di Makassar. Iya pagi-pagi sekali," kata Nengsi.
(hmw/tau)