Terkuak drama cinta segitiga sebagai motif Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan gelap mata membunuh petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang. Tersangka Iqbal bersama tiga orang lainnya terungkap merencanakan pembunuhan dengan berbagi peran dalang, penggambar hingga eksekutor.
Iqbal Asnan ditangkap polisi di rumahnya di Jalan Muhammad Tahir, Sabtu (16/4) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Iqbal ditangkap dan langsung diamankan ke Markas Brimob KS Tubun.
Motif Cinta Segitiga
Polisi mengatakan Iqbal Asnan terlibat cinta segitiga dengan korban Najamuddin. Iqbal yang sakit hati lantas merencanakan pembunuhan terhadap korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk motif daripada pelaku ini adalah cinta segitiga, motif pribadi," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan, Sabtu (16/4/2022) malam.
Polisi mengatakan ada 3 tersangka lain yang membantu Iqbal melakukan pembunuhan. Mereka adalah tersangka inisial S, AKM dan A.
"Untuk tersangka kami beri inisial pertama adalah S, yang kedua adalah MIA (Muhammad Iqbal Asnan), yang ketiga AKM dan yang keempat adalah A," ujar Budi.
"Peranannya adalah eksekutor, penggambar, dan otak pelaku," imbuhnya.
Kasatpol PP Makassar Pernah Ancam Korban Terkait Cinta Segitiga
Kakak kandung korban, Juni Sewang turut membenarkan motif cinta segitiga. Juni mengaku bahkan pernah diancam tersangka Iqbal Asnan terkait cinta segitiga.
"Cinta segitiga kalau yang dimaksud inisial IA (Iqbal Asnan) yang disebutkan Pak Kapolres saya tahu, karena IA sendiri pernah menghubungi saya secara langsung dan menyatakan bahwa ada tekanan pengancaman di dalamnya," ungkap kakak korban, Juni Sewang saat ditemui di Polrestabes Makassar, Sabtu (16/4).
Menurut Juni, ancaman Kasatpol PP Iqbal Asnan disampaikan sejak 2019 lalu. Juni menerima ancaman itu melalui sambungan telepon.
"Ancamannya langsungnya ke saya. Dia bicara langsung ke saya by phone, 'kalau bukan adekmu saya habisi'," kata Juni.
Karena ancaman tersebut, Juni langsung mengklarifikasinya ke korban Najamuddin Sewang. Juni sempat meminta korban untuk berhenti mendekati wanita yang diduga menjadi kunci persoalan ini.
"Jauh sebelum almarhum masuk bergabung di Dishub saya sudah pernah peringatkan. Ada staf yang tidak boleh kamu buka ruang," bebernya.
(hmw/nvl)