Dugaan Penipuan Arisan Selebgram Nia Pakoneri Bikin Anggota Minta Balik Modal

Dugaan Penipuan Arisan Selebgram Nia Pakoneri Bikin Anggota Minta Balik Modal

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 07 Mar 2022 07:00 WIB
Selebgram Bone Andi Nia Pakoneri membantah tudingan menggelapkan uang arisan online Rp 9,3 juta. (dok. Istimewa)
Foto: Selebgram Bone Andi Nia Pakoneri membantah tudingan menggelapkan uang arisan online Rp 9,3 juta. (dok. Istimewa)
Bone -

Seorang wanita yang juga selebgram di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Niarisi Bone alias Andi Nia Pakoneri dilaporkan ke polisi atas tuduhan menggelapkan dana arisan online sebesar Rp 9,3 juta. Nia Pakoneri telah membantah tuduhan itu, tapi sejumlah anggota arisan yang terlanjur takut kena tipu ramai-ramai meminta modalnya dikembalikan.

Awalnya, Nia Pakoneri yang disebut sebagai bandar arisan online dilaporkan ke polisi oleh seseorang inisial NA (24) yang mengaku korban. Kepada polisi, NA mengungkapkan jika dirinya mengikuti kelompok arisan yang beranggotakan 22 orang di satu grup.

Sebagai anggota kelompok arisan, NA sudah mentransfer Rp 600 ribu sebanyak 3 kali dalam sebulan. Kemudian pada pembayaran ke-15, yakni pada Sabtu, 22 Januari lalu giliran nama NA yang lot arisannya naik, namun terlapor Nia Pakoneri justru tidak membayarkan uang arisan senilai Rp 9,3 juta kepada NA, sehingga NA melapor ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus ini dalam proses penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Benny Pornika saat dimintai konfirmasi, Jumat (4/2) lalu.

Dalam laporannya, korban NA menyertakan sejumlah tangkapan layar percakapan grup media sosial sebagai bukti keikutsertaannya dalam arisan sosialita online.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan pemeriksaan kepada sejumlah korban dan saksi," kata AKP Benny.

Sementara itu, kuasa hukum korban NA, Andi Asrul, menyebut ada indikasi penipuan yang hendak dilakukan Nia Pakoneri. Dia juga mengungkap jumlah korban sebenarnya ada 5 orang.

"Hari ini saya mendampingi klien untuk proses pemeriksaan di Kepolisian. Ada 5 korban yang keberatan dan merasa tertipu setelah ikut arisan tersebut, 2 di antaranya sudah melapor," kata Andi.

Andi mengatakan tidak terutup kemungkinan akan muncul korban lainnya karena peserta arisan sosialita online ini berjumlah ratusan orang, yang terbagi-bagi ke dalam bentuk kloter atau grup. Kerugian yang dialami korban juga bermacam-macam.

"Korban tergiur karena hanya dengan membayar Rp 8,8 juta. Mereka diiming-imingi bisa mendapatkan (hingga) Rp 9,9 juta," sambung Andi Asrul.

Menurut Andi, kebanyakan korban tidak saling kenal dengan Nia Pakoneri karena arisan sosialita ini digelar secara online. Komunikasi terkait arisan murni dilakukan secara online dan uang arisan peserta disetor lewat transfer.

Selebgram Bone Nia Pakoneri Bantah Melakukan Penipuan

Nia Pakoneri dengan tegas langsung membantah tuduhan telah menggelapkan dana arisan online Rp 9,3 juta. Dia juga mengaku sudah menyerahkan sejumlah bukti ke polisi yang membantah tuduhan itu.

"Nabilang (dia pelapor bilang) kasus penipuan, tapi nda merasaka (saya tidak merasa) menipu, karena sudah saya transfer semua uang arisan sama yang melapor sebelum ada panggilan polisi," kata Nia Pakoneri kepada detikSulsel Minggu (6/3) lalu.

Nia Pakoneri menjelaskan, arisan yang diinisiasi olehnya merupakan arisan menurun yang ada untung dan rugi. Untuk kloter modal usaha sebanyak Rp 9,9 juta per 10 hari. Ada 22 nama, pembayaran mulai Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu.

"Tinggal pilih mau urutan ke berapa. Setelah full baru ditentukan mau mulai tanggal berapa. Untuk yang melapor di polisi dia ambil dua nomor masing-masing Rp 400 ribu," bebernya.

Atas tuduhan terhadapnya, Nia Pakoneri mengaku sudah 2 kali diperiksa polisi, dan kini bersiap untuk menghadiri panggilan ketiga dari polisi. Dalam pemeriksaan sebelumnya, dia telah menyerahkan bukti percakapan pribadi dengan anggota arisan, percakapan grup, dan bukti transfer.

"Saya tidak tahu dengan pelapor. Saya juga kenal di arisan ji, dia ji menawarkan diri untuk masuk arisan. Ada bukti chat awalnya. Seluruh bukti saya sudah serahkan semua ke polisi," ungkapnya.

Atas adanya bantahan dari Nia Pakoneri, polisi masih terus melakukan pendalaman. "Kami sudah periksa owner arisannya. Dan kasus ini masih terus berproses," ujar Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Benny Pornika.

Anggota Arisan Online Selebgram Bone Nia Pakoneri Ramai-ramai Minta Modal Kembali

Viralnya kasus dugaan penipuan Nia Pakoneri dan berujung laporan polisi membuat sejumlah anggota arisan online ramai-ramai meminta uangnya kembali. Mereka mengaku takut kena tipu oleh Nia Pakoneri.

"Di grup WhatsApp rata-rata minta balmod (balik modal) semua. Karena kami takut jadi korban penipuan," kata salah seorang member Arisan Nia asal Papua, Jeje kepada detikSulsel, Minggu (6/3).

Jeje mengungkapkan, para anggota arisan online dan emas Nia Pakoneri mendesak modal yang telah disetor segera dikembalikan. Hal itu dilakukan melalui percakapan grup dengan mengirim bukti transfer kepada Nia Pakoneri.

Diketahui, Nia Pakoneri membuat beberapa kloter arisan. Ada arisan uang yang menurun, dan ada juga arisan emas 5 gram yang jika diuangkan sebanyak Rp 3,5 juta.

"Sebenarnya toh saya yang get tapi owner tidak ada responsnya, tidak mau transferkan uangku. Karena para member di grup takut kalau pas get kayak saya, juga tidak ditransferkan, jadinya minta balik modal dan berhenti ikut arisan," ungkap Jeje.

Dikatakan Jeje, sebelum diviralkan dugaan penipuan, Nia Pakoneri sempat memblokirnya karena didesak terus untuk segera mentransfer uangnya. Setelah membuat postingan di Facebook, barulah dia berhenti diblokir oleh Nia Pakoneri dan uangnya ditransfer sebagian.

"Total uangku Rp 1,4 juta di get emas itu sudah dikembalikan. Kalau di get Rp 10 juta uangku ada Rp 1,6 juta. Saya berharap bisa secepatnya dikembalikan, bisa dipakai beli beras dan makan selama satu minggu," harapnya.

Senada dengan Jeje, member arisan Nia Pakoneri lainnya, Dwisarwani mengaku meminta uangnya kembali secara langsung kepada Nia Pakoneri. Karena get kedua yang member kelompoknya itu dimintai semua kembali uangnya masing-masing.

"Karena di bulan pertama itu kan owner yang ambil dulu, pas bulan Februari ini per tanggal 2 di lot agak telat ki natransferkan (terlambat dia mentransfer) owner sama yang sudah get. Jadi daripada nanti di belakang semakin ribet, lebih baik dikembalikan saja uangnya," sebutnya.

Dwisarwani mengaku sudah lama kenal dengan Nia Pakoneri, yakni sejak SMA dan sama-sama masuk di sanggar tari. Saat Nia Pakoneri buka arisan dia langsung ikut, tidak ada keraguan karena sudah kenal dari dulu.

"Belakangan baru saya tahu kalau minta balik modal para member. Saya juga chat pribadi ki dan cepat mi merespons waktu saya minta balmod. Rp 700 ribu saya uangku, arisan Rp 350 ribu per bulan dan baru berjalan 2 bulan," akunya.

Member lainnya, Aderiany yang mengikuti arisan sama persis dengan Dwisarwani, membenarkan juga sudah meminta kembali uangnya.

"Iya, kemarin yang Rp 350 ribu per bulan saya ikuti. Sudah dikembalikan dan sudah ditransfer mi juga," singkatnya.

Sementara itu Nia Pakoneri yang dimintai konfirmasi terkait anggota minta kembali modal menuturkan, sekitar 5 orang yang meminta balik modal, dan semuanya sudah selesai.

"Saya kasi kembali modalnya kalau ada uangnya sama saya. Dicari dulu berapa modalnya atau berapa uangnya sama saya. Tapi clear mi semua," katanya.

"Rata-rata yang minta balik modal yang paling terakhir namanya. Mau mi memang diselesaikan ini arisan semua," sambung Nia.




(nvl/tau)

Hide Ads