Cerita 3 Hari Mencekam Pekerja PTT Selamat dari Serangan KKB Papua

Papua

Cerita 3 Hari Mencekam Pekerja PTT Selamat dari Serangan KKB Papua

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 06 Mar 2022 08:01 WIB
Detik-detik evakuasi Nelson Sarira, korban selamat dari serangan KKB Papua. (Foto: dok. Istimewa)
Foto: Detik-detik evakuasi Nelson Sarira, korban selamat dari serangan KKB Papua. (Foto: dok. Istimewa)
Puncak -

Aparat gabungan TNI-Polri akhirnya mengevakuasi Nelson Sarira, korban selamat serangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua. Evakuasi dilakukan setelah korban melewati masa-masa mencekam selama tiga hari di kamp PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT).

Evakuasi Nelson dimulai dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua pada Sabtu (5/3). Dari titik ini dua tim terdiri dari tim evakuasi dan tim pengamanan diterbangkan menuju lokasi Nelson bertahan hidup di lokasi serangan KKB di Distrik Beoga.

Evakuasi Nelson akhirnya lancar. Tepat pukul 10.47 WIT, helikopter Kumala Indonesia landing di Penerbad Timika dengan membawa Nelson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pukul 10.48 WIT karyawan selamat Nelson Sarira on boarding dari heli selanjutnya menuju ambulans Dokkes Polres Mimika,' kata Kepala Operasi Cartenz Damai Papua Kombes Muhammad Firman kepada wartawan di Polres Mimika, Sabtu (5/3/2022).

Nelson Lewati 3 Hari Masa Mencekam Paca-Serangan KKB

Nelson Sarira mengungkap detik-detik delapan rekannya dibunuh teroris KKB Papua. Saat pembantaian, Nelson berhasil kabur dan bertahan 3 hari menunggu tim evakuasi menjemput.

ADVERTISEMENT

Nelson mengatakan, serangan di Kamp PTT di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga berlangsung pada pukul 03.00 WIT. Tak kurang dari 10 orang anggota KKB merangsek masuk ke kamp dan melakukan pembantaian.

"Korban menjelaskan pelaku diperkirakan 10 orang dengan membawa berbagai macam senjata tajam seperti parang, kapak dan lainnya. Kemudian pelaku langsung masuk melakukan pembantaian di kamp PTT," sambung Kombes Firman.

"Kemudian menjelaskan lagi, dia sempat kabur pada saat pembantaian," katanya.

Nelson baru kembali ke Kamp PTT saat suara pembantaian tak lagi terdengar. Namun nahas, Nelson menemukan seluruh rekan-rekannya yang berjumlah 8 orang meninggal dunia.

"Kemudian korban setelah kabur, situasi tidak ada lagi dengar suara teriak-teriak dari para pelaku, korban kembali ke kamp dan melihat teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya.

Sejak saat itu, jadilah Nelson sebatang kara di lokasi. Saat dijemput, raut wajah Nelson tak bisa menutupi trauma usai bertahan hidup melewati masa 3 hari yang mencekam pasca-pembantaian.

"Saat ini korban dalam keadaan trauma, ini wajar karena kita ketahui bersama sudah 3 hari yang bersangkutan korban ini ketakutan sendirian di TKP menunggu penyelamatan dari tim evakuasi," katanya.




(hmw/nvl)

Hide Ads