Aparat TNI Polri telah mengevakuasi Nelson Sarira, satu-satunya korban selamat dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua. Sementara evakuasi delapan korban tewas masih tertunda setelah aparat masih memikirkan skema evakuasi lanjutan.
"Berbagai pertimbangan heli mungkin tidak bisa mendarat di lokasi makanya kita nanti harus menentukan skema yang lain bagaimana yang lebih amannya," kata Kepala Operasi Cartenz Damai Papua Kombes Muhammad Firman kepada wartawan di Polres Mimika, Sabtu (5/3/2022).
Firman tak menampik opsi evakuasi jenazah serba sulit, terutama jika harus dilakukan lewat darat. Firman mengatakan tim evakuasi akan kembali melakukan rapat koordinasi soal opsi evakuasi yang akan ditempuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarak dari Beoga ke lokasi itu ditempuh jalan kaki 3 hari. Dan memang tidak ada akses ke sana kecuali melalui udara karena selama ini mereka mengerjakan itu dropnya lewat heli," kata Firman.
Kemudian Firman juga belum menjawab pasti saat ditanya kapan evakuasi lanjutan untuk jenazah para korban dilakukan. Dia menjanjikan secepatnya.
"Kita menginginkan sesegera mungkin. Tentunya di sini kita melihat berbagai faktor nanti, melihat cuaca atau bagaimana, kemudian bagaimana mekanisme nanti penyelamatannya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Cartenz Damai Papua memulai evakuasi dengan menerbangkan dua tim dari Bandara Mozes Kilangin, Timika untuk menuju ke Beoga. Kedua tim yakni evakuasi dan tim pengamanan evakuasi masing-masing menggunakan 2 unit helikopter menuju lokasis serangan.
Kedua tim tersebut kemudian kembali mendarat di bandara Penerbangan TNI AD dan membawa Nelson Sarira. Nelson turn dari helikopter dengan mengenakan jaket orange dan celana panjang hitam. Dia kemudian langsung dibawa ke Mapolres Timika untuk menjalani proses pemeriksaan kesehatan.
(hmw/hmw)