Asal-usul Emas 2,6 Kg Hiasan Kubah Masjid Raib Digasak Maling di Maluku

Asal-usul Emas 2,6 Kg Hiasan Kubah Masjid Raib Digasak Maling di Maluku

Muhammad Jaya Barends - detikSulsel
Rabu, 06 Mar 2024 13:55 WIB
Kepala kubah emas masjid di Buru, Maluku raib digasak maling. Dokumen Istimewa
Foto: Kepala kubah emas masjid di Buru, Maluku raib digasak maling. Dokumen Istimewa
Buru -

Hiasan emas 2,6 kilogram berlafaz Allah pada kubah Masjid Al-Huda di Kabupaten Buru, Maluku, raib digasak maling. Terungkap, emas murni itu merupakan hasil jerih payah penambang dan warga desa setempat yang disumbangkan menjadi hiasan kubah masjid.

"Jadi warga dan penambang menyisakan rezeki berupa biji emas dari hasil menambang di Gunung Botak. Total sumbangan terkumpul saat itu 2,6 kilogram emas murni setara Rp 3 miliar," kata Raja Negeri Petuanan atau Desa Kaiely, Fandi Ashari Wael kepada detikcom, Rabu (6/3/2024).

Fandi menjelaskan inisiatif membuat kepala kubah masjid berhias emas bermula di tahun 2014. Saat itu, Gunung Botak yang masuk petuanan Desa Kaiely, Kecamatan Teluk Kaiely, bermunculan emas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja Desa Kaiely sebelumnya M. Fuad Wael, ayah Fandi kemudian berinisiatif membuat hiasan kepala kubah masjid dari emas Gunung Botak. Hiasan itu juga untuk dijadikan ikon desa.

"Raja (M. Fuad Wael) mengumpulkan perangkat desa dan warga untuk membicarakan hal tersebut. Dalam rapat terbuka ini semua warga menyetuju inisiatif tersebut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Fandi mengatakan setelah selesai rapat itu, perangkat desa yang ditugaskan khusus mengumpulkan biji emas yang disumbangkan secara sukarela oleh penambang dan warga desa. Setahun berselang, tepat di tahun 2015 emas yang dikumpulkan mencapai 2,6 kilogram.

"Kita lalu mendatangkan para pengrajin dari Sulawesi Selatan untuk membuat kepala kubah masjid berukiran lafaz Allah berbahan emas," jelasnya.

Setelah selesai dikerjakan, lanjut Fandi hiasan emas itu dipasang dengan ritual keagamaan bercampur adat. Hal itu membuat warga sangat sedih.

"Makanya saat dicuri warga Desa Kaiely sangat terpukul dan sedih," ungkapnya.

Sebelumnya, warga desa setempat mengetahui pencurian emas itu pada Senin (4/3) pagi. Informasi tersebut menyebar setelah diberitahu oleh warga bernama Ibrahim.

Kala itu, Ibrahim sedang bersantai di beranda rumah sambil minum kopi. Saat memandang ke arah Masjid Al-Huda, dia tak lagi melihat hiasan 2,6 kilogram emas di kepala kubah.

Kini kasus pencurian ini sedang ditangani personel Satreskrim Polres Buru usai dilaporkan Fandi setelah kejadian tersebut.




(hmw/sar)

Hide Ads