5 Rumah Adat Suku Dayak di Kalimantan

5 Rumah Adat Suku Dayak di Kalimantan

Alia Yassinta Echa Putri - detikSulsel
Minggu, 10 Des 2023 06:33 WIB
Rumah Lamin.
Rumah Lamin. Foto: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.
-

Setiap suku di Indonesia memiliki rumah adat dengan keunikannya sendiri. Biasanya, setiap elemen bangunan pada rumah adat memiliki arti yang berbeda-beda.

Suku Dayak adalah penduduk asli yang mendiami pulau Kalimantan. Sama seperti suku lainnya, suku Dayak juga memiliki berbagai rumah adat.

5 Rumah Adat Suku Dayak

Berikut ini ulasan 5 rumah adat suku Dayak yang wajib untuk kamu ketahui:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rumah Lamin

Dikutip dari buku berjudul Ensiklopedia Seni & Budaya Nusantara oleh Gendhis Paradisa, rumah Lamin adalah rumah tradisional yang dapat dihuni sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga. Ujung atap rumah lamin diberi hiasan kepala naga, simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawan. Di halaman rumah ini terdapat beberapa patung Blontang, yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.

Rumah Lamin terbagi atas dapur, ruang tidur, dan ruang tengah untuk menerima tamu dan pertemuan adat. Tangga yang digunakan terbuat dari pohon dan bentuknya tidak jauh berbeda dengan rumah bangsawan dan rumah rakyat biasa. Dinding dari rumah ini terbentuk dari kayu diselingi daun rumbia. Kolong rumah Lamin dapat digunakan untuk hewan ternak.

ADVERTISEMENT

2. Rumah Betang Tambaba

Dikutip dari laman Direktori Pariwisata, rumah Betang Tambaba kebanyakan menggunakan kayu ulin atau kayu belian, yang tahan terhadap berbagai cuaca. Dinding rumah Betang Tambaba terbuat dari kulit kayu dan memiliki ketinggian sekitar 2 meter.

Saat ini, rumah ini tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal tetapi juga menjadi cagar budaya yang harus dijaga. Rumah ini terletak di Desa Tambaba dalam wilayah Kecamatan Gunung Purei. Kamu dapat mengunjunginya untuk melihat arsitektur rumah yang berumur ratusan tahun.

3. Rumah Betang Muara Mea

Rumah Betang Muara Mea merupakan salah satu warisan leluhur dari Suku Dayak. Saat ini, rumah Betang Muara Mea sudah difungsikan menjadi tempat wisata.

Biasanya, para pengunjung dapat melihat rumah ini di kawasan Gunung Lumut. Tak hanya melihat rumah adat, kamu juga dapat melihat flora dan fauna yang ada di kawasan Gunung Lumut.

4. Rumah Betang Damang Batu

Dikutip dari buku berjudul Betang: Tipomorfologi Permukiman Kalimantan Tengah karya Noor Hamidah dan Tatau Wijaya Garib, rumah Betang Damang Batu terletak di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas. Rumah Betang Damang Batu juga dikenal dengan nama Betang Tumbang Anoi.

Rumah Betang Damang Batu memiliki nilai historis sebagai tempat perjanjian perdamaian dari perang antar suku-suku Dayak. Rumah Betang Damang Batu merupakan miliki Damang Batu, sebagai tempat bersejarah Kesepakatan Tumbang Anoi 1894.

Pada 1930, rumah ini telah dibongkar oleh ahli waris. Sebagian bangunan rumah ini hangus terbakar. Rumah Betang Damang Batu dibangun secara sederhana oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengingat tempat bersejarah tersebut.

5. Rumah Betang Pasir Panjang

Rumah Betang Pasir Panjang adalah salah satu rumah tradisional suku Dayak. Hingga saat ini, rumah Betang Pasir Panjang masih dijadikan tempat untuk berbagai kegiatan adat Suku Dayak.

Selain itu, rumah ini juga dijadikan sebagai objek wisata di Kalimantan Tengah yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing. Rumah ini terletak di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads