Ratusan warga di Desa Ongko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat menggelar ritual Massorong Lopi. Ritual ini merupakan wujud syukur warga setempat lantaran kampung mereka tak lagi terisolir usai dibangun jembatan di wilayah tersebut.
"Salah satu tujuan ini, bagaimana menjalankan kebudayaan kita, kebiasaan kita sebagai orang Mandar, bagaimana kita bersyukur dengan adanya jembatan ini, dan bagaimana masyarakat dengan adanya jembatan ini bisa selamat dan jembatan pun juga bisa selamat," kata Sekretaris Desa (Sekdes) Ongko, Basri kepada wartawan, Jumat (2/6/2023).
Ritual ini berlangsung pada Jumat (2/6) pu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
kul 09.00 Wita. Mereka berkumpul di bantaran Sungai Ongko, menyaksikan tetua kampung memimpin jalannya ritual. Ritual ditandai dengan aktivitas melarung perahu kecil berisi aneka jenis makanan khas.
Basri mengungkapkan, sudah puluhan tahun warga yang bermukim di Dusun Limboro, Desa Ongko kesulitan beraktifitas lantaran ketiadaan jembatan. Warga di dusun tersebut terisolir saat musim penghujan. Mereka tidak dapat kemana-mana karena air sungai meluap sehingga tidak dapat diseberangi.
"Terkait dengan kondisi masyarakat sebelum jembatan ini ada sangat susah. Apalagi saat banjir air sungai naik hingga masyarakat tidak bisa keluar termasuk anak-anak sekolah," ujarnya.
Menurut Basri, sudah sejak lama infrastruktur jembatan ini dinantikan oleh warga setempat. Menurut dia, keberadaan jembatan sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian warga.
"Terkait masalah jembatan ini baru pertama ada di dusun (Limboro) ini dan sudah sangat lama kami nantikan. Karena kenapa, dengan adanya jembatan tentunya tidak hanya dapat memudahkan aktivitas warga, juga mempengaruhi perekonomian karena hasil bumi mudah dipasarkan," tutupnya.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan sepanjang 14 meter dengan lebar 4 meter ini, dilakukan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 116 Kodim 1402/Polman. Pembangunan jembatan ini berlangsung selama satu bulan.
Adapun konstruksi utama jembatan yang digunakan yaitu besi baja serta kayu ulin sebagai lantainya.
Komandan SSK TMMD ke 116 Kodim 1402/Polman, Kapten Inf Subarkah mengatakan, ritual dan doa bersama merupakan wujud syukur warga atas pembangunan jembatan yang sudah dapat difungsikan.
"Hari ini masyarakat desa Ongko melaksanakan ritual keselamatan, peresmian jembatan yang sudah dapat dilalui. Karena ini adalah menurut warga di sini kegiatan ataupun hal yang sangat sakral, makanya hari ini kita laksanakan ritual khususnya warga Dusun Limboro," tutur Subarkah.
Selain membangun jembatan, Subarkah menyebut Satgas TMMD yang terdiri dari TNI dan Polri juga melakukan perintisan jalan sepanjang 1.400 meter, membangun fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus), tower air bersih dan melakukan rehab rumah tidak layak huni.
"Semoga apa yang telah kami buat di kampung ini dapat memberikan manfaat untuk warga, dan kami berharap kepada warga agar menjaga dan merawat apa yang telah kami buat agar bertahan lama," pungkas Subarkah.
(urw/nvl)