Bulukumba Inflasi 0,01 Persen di Juni 2024, Dipicu Cuaca Buruk

Bulukumba Inflasi 0,01 Persen di Juni 2024, Dipicu Cuaca Buruk

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Senin, 01 Jul 2024 17:30 WIB
Economy chart: Rising Arrow, France Flag and Euro Banknotes
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Javier Ghersi
Bulukumba -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat Bulukumba mengalami inflasi month to month (mtm) sebesar 0,01 persen pada Juni 2024. Salah satu pemicunya adalah cuaca buruk yang menyebabkan produksi komoditas perikanan minim sehingga terjadi kenaikan harga.

"Secara bulanan atau mtm atau perbandingan IHK (Indeks Harga Konsumen) antara Juni 2024 terhadap Mei 2024 Bulukumba mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Setelah mengalami deflasi -0,06 persen di bulan Mei 2024, Bulukumba di bulan Juni ini mengalami inflasi tipis, yaitu 0,01 persen," ujar Kepala BPS Bulukumba Herbudiman Suandy dalam keterangannya, Senin (1/7/2024).

Herbudiman menambahkan pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Bulukumba sebesar 1,78 persen. Sementara, tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2024 sebesar 0,39 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kita bandingkan secara tahunan (Juni 2023) dengan kondisi Juni 2024 Bulukumba mengalami inflasi sebesar 1,78 persen. Kemudian, perbandingan terhadap Desember 2023 atau inflasi tahun kalender ytd (Januari hingga Juni 2024), Bulukumba mengalami inflasi sebesar 0,39 persen," katanya.

Herbudiman menjelaskan penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara mtm adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain ikan bandeng/ikan bolu, cabai merah, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, udang basah, ayam hidup, sigaret kretek mesin (SKM), ikan tembang, emas perhiasan, labu parang/manis/merah/kuning, dan kangkung.

ADVERTISEMENT

"Dari 10 komoditas utama penyumbang inflasi di Bulukumba secara mtm ada 4 komoditas perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa Bulukumba sebagai daerah produsen hasil perikanan sekaligus konsumen," terangnya.

"Selama bulan Juni di Bulukumba secara umum cenderung berawan dengan peluang hujan turun yang cukup tinggi. Akibatnya nelayan cenderung untuk tidak melaut jika cuaca buruk ataupun jaraknya tidak terlalu jauh dari daratan sehingga produksi hasil perikanan sedikit mengakibatkan harga sedikit mengalami kenaikan," tambahnya.

Sementara, lanjut dia, penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, gula pasir, sigaret kretek mesin (SKM), ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, dan sigaret kretek tangan (SKT).

"Perkembangan inflasi Bulukumba secara tahunan atau yoy dalam dua bulan terakhir ini berada di bawah angka 2 persen, yaitu 1,74 persen di bulan Mei dan 1,78 persen di bulan Juni," ungkapnya.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads