Restoran cepat saji McDonald's memutuskan kontrak mitra lokal di Sri Lanka. Seluruh gerai restoran asal Amerika Serikat (AS) itu pun akan ditutup.
Melansir detikFinance yang mengutip Reuters, perjanjian McDonald's dengan pemegang waralaba tersebut dibatalkan pada Rabu (20/3). Meski begitu, saat ini masih ada gerai McDonald's yang masih buka.
"Perusahaan induk memutuskan untuk mengakhiri perjanjian dengan pemegang waralaba karena masalah-masalah standar," kata pengacara untuk McDonald's, Sanath Wijewardane, Senin (25/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun total restoran yang ditutup sebanyak 12 gerai. Meski ditutup, McDonald's kemungkinan tetap buka di Sri Lanka dengan pemegang waralaba baru.
"Mereka tidak menjalankan bisnis di dalam negeri. Mereka mungkin memutuskan untuk kembali dengan pewaralaba baru," ujar Wijewardane.
Namun, Wijewardane menolak untuk menjelaskan masalah ini lebih lanjut. Sementara seorang juru bicara untuk mitra lokal di Sri Lanka, Abans menolak berkomentar terkait pemutusan kontrak tersebut.
Media lokal Sri Lanka melaporkan bahwa McDonald's menggugat Abans ke pengadilan atas tuduhan kualitas kebersihan rendah atau tidak higienis.
Dalam situsnya, Abans bekerja sama dengan McDonald's pertama kali pada tahun 1998. Sri Lanka, sebuah pulau di Samudera Hindia yang berpenduduk 22 juta jiwa diketahui saat ini sedang dalam masa pemulihan dari krisis keuangan yang besar.
(asm/ata)