PT Merdeka Copper Gold Tbk (BEI: MDKA) mengumumkan penyelesaian Studi Kelayakan Proyek Emas Pani (Pani Gold Project Feasibility Study). Proyek ini diproyeksikan mampu menghasilkan emas hingga 500.000 ounces per tahun dan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.
Pani Gold Project (PGP) yang dimiliki Merdeka dengan kepemilikan saham sebesar 70%, memiliki kandungan sumber daya mineral sebesar 6,7 juta ounces emas. Proyek ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 19 juta ton bijih per tahun dan pada puncak produksinya mampu menghasilkan emas hingga 500.000 ounces per tahun. Hasil studi mengonfirmasi bahwa proyek ini berumur panjang, berbiaya rendah, dan memiliki prospek yang sangat menarik.
"PGP akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik," ujar GM Corporate Communication PT Merdeka Copper Gold Tbk Tom Malik dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak tahun 2022, Merdeka, sebagai perusahaan tambang nasional dengan aset-aset skala global, telah menginvestasikan dana sekitar US$114 juta untuk kegiatan definisi sumber daya, uji metalurgi, dan infrastruktur. Perusahaan menargetkan dimulainya commisioning proyek di akhir tahun 2025 dan produksi emas perdana dijadwalkan awal tahun 2026.
Selain itu, Merdeka akan menyiapkan investasi sebesar US$250 juta untuk pengembangan awal membangun fasilitas produksi dengan menggunakan metode heap leach pada 2025. Kapasitas produksi pada tahap ini mencapai 7 juta ton bijih per tahun.
Pada tahap berikutnya, Merdeka akan membangun fasilitas pengolahan Carbon-in-Leach (CIL) pada awal 2027 dengan kapasitas 7,5 juta ton bijih dengan nilai investasi US$633 juta. Ekspansi lanjutan dilakukan pada awal 2030 dengan penambahan kapasitas produksi menjadi 12 juta ton per tahun dan menelan investasi sekitar US$294 juta.
Dengan keberadaan fasilitas produksi heap leach dan CIL tersebut, maka total kapasitas pengolahan bijih dapat mencapai 19 juta ton pada puncak produksi.
Berdasarkan hasil Feasibility Study (FS) yang menggunakan asumsi konservatif, PGP akan menjadi salah satu sumber pendapatan signifikan bagi Merdeka di masa mendatang, yaitu mencapai US$11,4 miliar. Kemudian dengan jumlah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar US$7,4 miliar selama periode 10 tahun pertama operasional.
Hasil FS juga mengonfirmasi bahwa all-in sustaining costs (AISC) dengan nilai rata-rata sebesar US$872 per ounces menjadikan proyek ini sangat efisien dan berbiaya rendah.
"Proyek Emas Pani yang diperkirakan dapat berproduksi sekitar 20 tahun menjadi milestone penting bagi ekspansi Grup Merdeka menuju operasi dan proyek kelas dunia dengan umur tambang yang panjang. Kami meyakini operasional proyek ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar dan juga perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo dalam jangka panjang," ujar Tom Malik.
Hal ini juga didukung oleh pengalaman panjang Grup Merdeka yang telah membangun dan mengoperasikan Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi dan Tambang Tembaga Wetar yang keduanya menggunakan metode heap leach.
(ncm/ega)