"Boleh dikatakan inflasi (Gorontalo) sangat tinggi. Inflasinya bulan Desember sendiri 1,32 persen," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif saat konferensi pers di kantornya, Selasa (2/1/2024).
Mukhanif menuturkan inflasi di Gorontalo pada Desember merupakan yang tertinggi sepanjang 2023. Meski demikian, dia menyebut angka tersebut masih terbilang bagus dan terkendali.
"Masih terkendali lah, masih sangat bagus. Karena targetnya masih sangat bagus dengan 3 plus minus 1 target pemerintah Provinsi Gorontalo," katanya.
Mukhanif menjelaskan komoditas penyumbang utama inflasi ini adalah cabai rawit dengan andil 0,74%. Selain itu ada tomat 0,18%, cabai merah 0,03%, angkutan udara 0,07%, serta nasi dan lauk 0,07%.
Sementara itu komoditas lain yang memberikan andil terhadap inflasi yaitu roti manis 0,06%, ikan cakalang dan ikan sisik 0,5%, rokok kretek filter 0,04%, dan sabun mandi 0,03 %.
"Cabai rawit dengan andil inflasi 0,74 %, menjadi pemicu atau kontributor utama inflasi. Inflasi yang sangat tinggi di bulan Desember saja 1,32 persen, karena kita (Gorontalo) menempati posisi paling tinggi di antara kota-kota di Sulawesi," terangnya.
"Sumbangan utamanya cabai rawit. Sebenarnya pola ini umum jadi bukan hanya Gorontalo. Di Provinsi lain juga dan secara nasional cabai rawit, bukan masalah Gorontalo saja,"pungkasnya.
(asm/hsr)