"Itu anggaran Rp 68 miliar usulan kami dari Komisi V (DPR RI) ke Kemenhub. Kita berharap pesawat ATR 72 bisa melayani Bandara Arung Palakka Bone," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras alias AIA kepada detikSulsel, Jumat (9/6/2023).
AIA mengatakan saat ini proses peningkatan fasilitas itu sudah sementara berjalan. Diharapkan peningkatan ini bisa menjadi representatif daerah tetangga di Bone seperti Sinjai, Wajo, dan Soppeng.
"Itu anggaran (Rp 68 miliar) untuk perluasan bandara, dan peningkatan fasilitas bandara, termasuk perpanjangan runway. Bone ini menjadi representatif kabupaten di sekitarnya," jelasnya.
"Saat ini sudah dalam tahap pelaksanaan juga. Apalagi kehadiran bandara ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat juga," sambung AIA.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan perpanjangan runway Bandara Bone sebesar Rp 68 miliar dilaksanakan oleh Kemenhub. Sementara Pemparov Sulsel melakukan pembangunan pipa irigasi siphon.
Nantinya, runway yang saat ini hanya sepanjang 1.050 meter akan diperpanjang menjadi 1.400 meter. Dengan begitu, diharapkan pesawat ATR 72 bisa beroperasi di Bandara Arung Palakka.
"Semoga ke depan pesawat ATR 72 dapat mendarat secara bertahap sehingga akan memicu pertumbuhan ekonomi wilayah Bosowasi. Sinergitas ini mulai dari Pemkab Bone melalui pembebasan lahan, pengalihan irigasi oleh Pemprov Sulsel dan extend runway oleh Kemenhub," jelasnya.
(asm/sar)