Produksi Kopi Toraja Tembus 3.567 Ton Tiap Tahun, Jadi Prioritas Ekspor 2023

Produksi Kopi Toraja Tembus 3.567 Ton Tiap Tahun, Jadi Prioritas Ekspor 2023

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 06 Mar 2023 15:03 WIB
Inspektur Jenderal Kementan, Jan Samuel Maringka saat berkunjung di kebun kopi Tana Toraja.
Foto: Inspektur Jenderal Kementan, Jan Samuel Maringka saat berkunjung di kebun kopi Tana Toraja. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Tana Toraja -

Kementerian Pertanian (Kementan) RI memprioritaskan kopi Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi komoditas ekspor di tahun 2023. Kementan mengungkapkan produksi kopi Toraja mencapai 3.567 ton tiap tahun.

"Kita akan bersama-sama meningkatkan kembali kejayaan kopi Toraja. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang berpotensi ekspor di Toraja jadi itu akan menjadi prioritas di tahun ini," kata Inspektur Jenderal Kementan, Jan Samuel Maringka kepada detikSulsel, Senin (6/3/2023).

Jan mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia dengan persentasi 6.69 persen dari total produksi kopi dunia. Di Toraja kata dia, dapat memproduksi kopi 3.567 ton per tahunnya yang meliputi Tana Toraja dan Toraja Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kopi memiliki peran dalam pendapatan devisa negara dengan nilai ekspor tahun 2021 sebanyak 387.264 ton senilai US$ 858.558 ribu. Laju pertumbuhan volume ekspor kopi atau meningkat 0,94 persen dari 2020 ke 2021, sedangkan Laju pertumbuhan nilai ekspor kopi 2011-2022 (hingga Sept 22) Atau meningkat 3,62 persen dari 2020 ke 2021," ungkapnya.

Pihaknya pun mendorong peningkatan produksi kopi Toraja lebih banyak. Kementan akan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan kopi di Kabupaten Tana Toraja seluas 600 hektare senilai Rp 2,5 miliar lebih dan di Kabupaten Toraja Utara seluas 500 hektare senilai Rp 1,6 miliar lebih.

ADVERTISEMENT

"Hampir setiap hari para petani melakukan panen kopi dan tentunya kopi menjadi potensi dari ekspor Indonesia. Kementerian Pertanian memiliki program peremajaan 10.000 ha. Di tahun ini dan selanjutnya wilayah Toraja akan mendapatkan prioritas untuk peremajaan kopi, yang kita harapkan secara internasional mengakui keunggulan dari kopi Toraja," ucap Jan.

Sementara itu Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung menyambut baik komoditas kopi Toraja menjadi prioritas ekspor nasional. Pasalnya, produksi kopi Toraja setiap tahunnya terus berkembang dengan wilayah yang menyuplai kopi terbesar yakni Kecamatan Gandasil yang mempunyai kebun kopi seluas 1.544 hektare.

"Tentu ini sangat bagus. Kopi Toraja sudah sejak dulu terkenal nikmat bagi pencinta kopi. Ini dibuktikan banyaknya permintaan kopi Toraja dan sudah tembus pasar internasional. Penyuplai kopi kita itu di Kecamatan Gandasil yang mempunyai kebun kopi seluas 1.544 hektar," ujarnya.

Diketahui, ada 16 provinsi di Indonesia yang menjadi penyuplai kopi terbesar, yakni, Aceh, Bengkulu, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Lampung, Jabar, jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Gorontalo dan Papua.




(sar/sar)

Hide Ads