"Banyak perusahaan lainnya telah membuat pengumuman tentang reality yang berbeda. Jadi kami juga sedang melakukan persiapan yang sama, tidak kurang dari perusahaan lainnya," kata Roh, seperti dikutip dari The Washington Post seperti dilansir dari detikINET.
Meskipun mengumumkan tentang perangkat XR ini, Roh tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang produk tersebut. Namun ia mengatakan perangkat ini melibatkan kerja sama antara Samsung, Google, dan Qualcomm.
"Untuk chipset-nya, akan menjadi kolaborasi strategis dengan Qualcomm. Hardware-nya kami," kata Roh.
"Untuk ekosistemnya, kami mencoba menentukan platform apa yang akan digunakan. Dan pada akhirnya, kami memutuskan untuk memilih Google," sambungnya.
Selain itu, proyek headset XR ini juga menggandeng Meta dan Microsoft. Tetapi belum ada penjelasan lanjutan tentang hal ini. Adapun rumor yang berhembus, Microsoft rela membatalkan HoloLens 3 karena lebih memilih proyek Samsung.
Roh menegaskan perangkat XR ini akan diluncurkan setelah benar-benar siap. Ia ingin menghindari kesalahan vendor lainnya yang gagal meluncurkan produk serupa karena tidak memiliki dukungan yang matang.
Samsung sendiri bukan pendatang baru dalam bisnis ini. Perusahaan asal Korea Selatan itu meluncurkan perangkat Gear VR pada tahun 2015 yang mengandalkan ponsel sebagai display dan tenaga komputasi. Kemudian pada tahun 2017, mereka merilis headset mixed reality HMD Odyssey yang berbasis PC.
Menariknya, pengumuman soal headset XR dari Samsung ini datang di tengah rumor tentang headset mixed reality pertama dari Apple. Perangkat tersebut diprediksi meluncur pada musim semi ini, dengan sederet teknologi canggih dan harga selangit.
(alk/asm)