Tren latto-latto mendatangkan berkah bagi penjual mainan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selama permainan ini viral, cuan besar terus mengalir hingga membuat omzet penjualnya melonjak.
"Alhamdulillah selama menjual ka latto sangat dibantu sekali ka. Pokoknya bagus sekali, lebih menolong penjualan latto-latto dibandingkan jualanku yang lain," kata salah seorang penjual latto-latto di Jalan Sunu, Makassar bernama Yayu (40) saat ditemui detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Yayu menuturkan, banyak pembeli yang sampai mencari mainan latto-latto pagi-pagi sekali. Makanya, Yayu mengaku membuka toko mainannya lebih awal sejak subuh atau menjelang pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya pagi-pagi sekali adami orang cari, jam 7, setengah 6. Jadi biasanya cepat ka buka di jam setengah 6 ku kasih menyeberangki tempatnya di sebelah jalan tempatku jualanku," ujarnya.
Salah satu hal menarik yang Yayu dapatkan selama menjual latto-latto ketika jenis terbaru keluar. Biasanya peminat latto-latto seketika meningkat, misalnya latto-latto yang bisa menyala saat gelap atau memiliki lampu di dalamnya.
"Beberapa orang saking maunya beli latto-latto menyala dia ambil kontak WA-ku. Dia chat ka minta dikabari kalau ada mi barangnya, na tunggui," tuturnya.
Bisa Cuan Sampai Rp 30 Juta Sebulan
Yayu menuturkan sudah menjual latto-latto sejak 4 bulan lalu. Selama menjual mainan viral itu, dia bisa menghasilkan Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta dalam sehari atau omzet antara Rp 24 juta sampai Rp 30 juta sebulan.
"Adama 4 bulan menjual darinya viral ku menjual sampai sekarang. Dan Paling tinggi pendapatanku ini biasa Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta ku dapat dalam satu hari," ungkapnya.
Padahal, saat awal menjual Yayu hanya membuka modal sebesar Rp 700 ribu untuk membeli latto-latto. Namun keuntungan yang diperolehnya kian melejit hingga membuatnya terus menambah stok mainan latto-latto.
"Modal awal saya itu Rp 700 ribu, dari keuntungan yang saya dapat ku kasih beli terus latto-latto. Jadi awalnya sedikit ji latto-lattoku jadi banyak mi (sekarang) yang saya jual," ujarnya.
Yayu mengatakan dirinya membeli latto-latto di berbagai tempat. Seingatnya, sudah lebih dari 300 lusin latto-latto atau 3.600 buah yang ia beli untuk dijual kembali. Dalam satu lusin berisi 12 pasang latto-latto.
"Saya beli ini di berbagai tempat, ada di Pasar Sentral, ada juga di temanku. Kira-kira kalau di temanku itu ada 300 lusin sudah ku beli selama menjual ka," ungkapnya.
(asm/sar)