Kadin Ungkap Potensi Investasi Rp 3 T di Papua: Butuh Kepastian Hukum

Papua

Kadin Ungkap Potensi Investasi Rp 3 T di Papua: Butuh Kepastian Hukum

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 14 Okt 2022 00:01 WIB
Ilustrasi investor saham
Foto: Ilustrasi investasi. (Luthfi Syahban)
Jayapura -

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Papua Ronald Antonio Bonai mengungkap peluang investasi masuk di Papua sangat besar. Ronald mengungkap investasi senilai Rp 3 triliun di bidang industri perikanan namun investor butuh kepastian.

"Investasi industri perikanan ini menelan biaya sekitar Rp 3 T lebih. Nah Kadin belum tau bagaimana kesiapan pemerintah daerah setempat mengambil peluang ini," ungkap Ronald di Jayapura, Papua, Kamis (13/10/2022).

Rencananya investasi tersebut untuk pengembangan industri perikanan di Kabupaten Biak, Papua. Namun investor butuh kelancaran dalam proses pengurusan perizinan agar investasi lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi investor masalah perizinan dan lain-lain mereka tidak mau ribet. Mereka juga ingin Pemda setempat lebih membuka diri," ujarnya.

Menurut Ronald, peluang investasi di Papua juga sudah digaungkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Namun dikatakan investor hanya butuh kepastian hukum.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya Menteri Investasi sudah katakan banyak pengusaha yang hendak membawa uangnya ke Papua. Tapi mereka membutuhkan kepastian hukum termasuk masalah pelepasan tanah atau masalah adat dan sebagainya," tutur Ronald.

Ronald turut menyinggung terkait potensi pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Biak Numfor, Papua, melalui PT Indo Numfor Pasifik. Menurutnya pemerintah pusat juga siap memberikan dukungan infrastruktur pendukung itu untuk aktivitas ekspor produk perikanan.

"Perlu kita tahu Biak Numfor ini potensinya besar dan posisinya sangat strategis, jadi nanti fasilitas pendukung untuk memungkinkan ekspor langsung seperti kargo itu akan segera kita siapkan," imbuhnya.

Sehingga ke depan ekspor ikan segar bisa langsung dikirim ke Hawaii, Jepang, atau Hong Kong," pungkas Ronald.




(sar/hsr)

Hide Ads