Diminta China Tutupi Biaya Bengkak Kereta Cepat, Ini Respons Pemerintah

Berita Nasional

Diminta China Tutupi Biaya Bengkak Kereta Cepat, Ini Respons Pemerintah

Tim detikFinance - detikSulsel
Minggu, 31 Jul 2022 14:59 WIB
Pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah dilakukan PT KCIC di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (13/7/2022)
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia diminta China agar ikut menutupi pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun pemerintah tak akan langsung menyetujui permintaan itu.

"Permintaan ini tidak serta merta langsung disetujui pemerintah," ungkap Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Alia Karenina dalam keterangannya yang dilansir dari detikFinance, Minggu (31/7/2022).

Alia mengakui memang ada permintaan dari China agar Indonesia ikut menutupi biaya kereta cepat yang membengkak. Namun untuk perrsetujuannya mesti dibahas mmendalam dan mengikuti aturan yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih akan dilakukan pembahasan untuk memastikan jika memang pemerintah turut menanggung beban cost over run, maka itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelasnya.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini menurut Alia akan membengkak biayanya hingga menjadi Rp 16,8 triliun.

ADVERTISEMENT

"Review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan cost overrun sebesar US$ 1,176 miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun," jelasnya.

Menurut Alia, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan proyek investasi antara konsorsium Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), serta didanai oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB).

China Ajukan Permintaan Resmi

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo sebelumnya menyatakan China Development Bank (CDB) yang berkomitmen mendanai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meminta pemerintah Indonesia menutup pembengkakan biaya pada proyek kereta cepat.

Menurut Wahyu soal permintaan dari China, Kementerian Keuangan akan membahas bagian kewajiban Indonesia yang berkaitan dengan pembangunan proyek, bukan cost overrun.

"Ada permintaan agar cost overrun ini juga dicover oleh pemerintahan Indonesia," kata Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).

Dalam catatan detikcom, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung awalnya diestimasi hanya memakan biaya US$ 5,5 miliar, kemudian membengkak jadi US$ 5,8 miliar dan meningkat lagi jadi US$ 6,07 miliar. Saat itu ditargetkan pembangunannya bisa selesai 2019.

Terbaru, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan ada pembengkakan biaya lagi mencapai US$ 1,176-1,9 miliar, menjadi maksimal US$ 7,97 miliar. Hasil audit BPKP pembengkakan berada di angka US$ 1,176 miliar.




(tau/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads