Sebanyak 162 ton cabai asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikirim ke beberapa daerah di luar Sulawesi. Pengiriman cabai ini sudah berlangsung sejak bulan Mei lalu.
"Sejak Mei hingga Juni kita sudah mengirim sebanyak 162 ton. Kita sudah memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi seperti, Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan (DPKP) Wajo Muhammad Ashar kepada detikSulsel Jumat (1/7/2022).
Ashar mengaku belum mendapat rincian berapa cabai yang dikirim ke luar Sulawesi tersebut. Dia mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi petani dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada rinciannya untuk ke semua daerah. Karena petaninya yang langsung berhubungan dengan Bapanas, kami hanya memfasilitasi," sebutnya.
Berdasarkan data DPKP Wajo, realisasi tanaman cabai hingga 27 Juni tercatat dari luas tanam 377 hektare dan luas panen 972 hektare. Produksinya sebanyak 1,278 ton per ha atau total keseluruhan 1.244 ton.
Ashar menambahkan, harga cabai dibeli dari petani berkisar Rp 50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram. Kemudian biaya transportasinya menuju daerah tujuan ditanggung Bapanas.
"Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit," sebutnya.
Ashar menyebut, untuk lahan pertanian di Kabupaten Wajo tersebar di daerah Belawa, Tana Sitoto, Pammana, dan Gilireng. Pihak Bapanas juga meminta setiap hari dikirimkan 5 sampai 6 ton cabai.
"Namun bagi petani hanya mampunya 1 hingga 2 ton saja dalam seharinya," jelasnya.
(hmw/hmw)