Siap-siap, Beli Pertalite-Solar Mesti Daftar Aplikasi Pertamina Mulai 1 Juli

Berita Nasional

Siap-siap, Beli Pertalite-Solar Mesti Daftar Aplikasi Pertamina Mulai 1 Juli

Tim detikFinance - detikSulsel
Selasa, 28 Jun 2022 12:10 WIB
Pertamina menggelar program cashback untuk pembelian Pertamax sampai akhir bulan Oktober. Cashback Rp 250/liter tersebut dapat diperoleh konsumen yang membayar via aplikasi MyPertamina.
Ilustrasi (Foto: Pertamina)
Jakarta -

Pertamina akan membatasi pembelian Pertalite dan solar hanya untuk masyarakat yang berhak. Untuk bisa membeli Pertalite dan solar, masyarakat wajib mendaftar mulai 1 Juli 2022 di MyPertamina.

"Kami menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022," ungkap Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam keterangannya seperti dilansir dari detikFinance, Selasa (28/6/2022).

Alfian menuturkan, warga bisa mendaftarkan datanya lewat website tersebut. Selanjutnya menungggu untuk verifikasi kendaraan dan identitas terkonfirmasi sebagai pengguna yang berhak dan terdaftar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sistem MyPertamina ini akan membantu kami dalam mencocokkan data pengguna," bebernya.

Usai mendaftar, pengguna akan menerima notifikasi melalui email yang sudah didaftarkan. Selanjutnya, pengguna yang telah cocok datanya bisa membeli Pertalite dan solar dengan QR code khusus yang sudah diterima.

ADVERTISEMENT

Pertamina berencana akan melakukan uji coba awal di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di 5 provinsi. Antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

"Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," jelasnya.

Alfian menuturkan, penerapan sistem ini akan membantu Pertamina untuk memetakan konsumen Pertalite dan solar. Sehingga datanya akan menjadi acuan untuk kebijakan atau program terkait subsidi energi ke depannya.

"Bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," lanjutnya.




(tau/nvl)

Hide Ads