Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Prasetyo Catur menegaskan tidak pernah menemukan adanya penimbunan minyak goreng di wilayahnya. Dia lalu menyalahkan warga atau emak-emak yang selalu membeli dengan berlebihan.
"Sampai detik ini, kami bekerjasama dengan Polres Parepare tidak pernah mendapatkan penimbun minyak goreng. Malah kami mensinyalir ibu-ibu yang membeli minyak goreng itu berlebihan di rumahnya, ini yang kami khawatirkan," kata Prasetyo dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).
Hal itu diungkapkannya usai didemo sejumlah mahasiswa di kantornya terkait kelangkaan minyak goreng di Parepare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prasetyo melanjutlkan, stok minyak goreng di Parepare saat ini cukup. Pihaknya juga terus melakukan kegiatan operasi pasar agar minyak goreng tersalur langsung ke masyarakat.
"Cuma penyalurannya nanti saya selalu menekankan operasi pasar. Supaya mengena langsung ke masyarakat, tidak masuk ke retail yang notabene menjual dengan harga tinggi ke masyarakat," jelasnya.
Adapun untuk menghadapi kebutuhan bulan Ramadan, ia menjelaskan telah telah berkoordinasi dan mengumpulkan semua distributor yang ada di Kota Parepare. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan stok.
"Kita sudah kumpulkan distributor untuk menjaga ketersediaan bahan-bahan pokok yang ada di kota Parepare ini selama bulan Ramadan. Makanya kami melakukan persiapan-persiapan termasuk daging, ayam, makanan, minuman, dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu, pimpinan aksi mahasiswa, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Parepare, Imran membeberkan Pemerintah Pusat sudah mencabut subsidi minyak goreng. Hasilnya, kata dia, masyarakat makin kesulitan mendapatkan minyak goreng.
"Kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi. Kalau bisa dikembalikan dengan normal, begitu pun dengan stoknya supaya bisa dijangkau masyarakat dengan mudah," harapnya.
(nvl/nvl)