BI Pede Ekonomi Sulsel Akan Ngegas, Tumbuh 5,65% di 2022

BI Pede Ekonomi Sulsel Akan Ngegas, Tumbuh 5,65% di 2022

Taufik Hasyim - detikSulsel
Selasa, 22 Feb 2022 13:41 WIB
Jokowi akan meresmikan proyek Makassar New Port (MNP). Pelabuhan ini bakal menjadi infrastruktur pendukung yang menjadikan kota tersebut hub di Indonesia Timur.
Foto: Eduardo Simorangkir
Makassar -

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai kisaran 4,85% sampai 5,65% di 2022. Lebih tinggi dari proyeksi ekonomi 2021 yang hanya di kisaran 4% sampai 4,8%.

"Secara keseluruhan tahun 2022, pemulihan ekonomi Sulawesi Selatan akan ditopang tiga sektor utama yaitu perbaikan konsumsi, investasi dan ekspor," ungkap Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulsel, Causa Iman Karana kepada detikSulsel, Selasa (22/2/2022).

Eks Kepala BI Tokyo Jepang ini menambahkan konsumsi rumah tangga diprakirakan melanjutkan perbaikan menuju kepada pola normalnya pasca pembatasan dan pelonggaran selama 2 tahun pandemi. Kondisi ini didukung dengan adanya akselerasi vaksinasi serta implementasi roadmap hidup berdampingan dengan COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyaluran sejumlah paket stimulus serta terkendalinya harga barang dan jasa yang diprakirakan terjadi pada tahun 2022 itu akan sangat mempengaruhi atau mendukung terjaganya daya beli masyarakat," bebernya.

Belanja pemerintah diproyeksikan juga akan mengalami perbaikan atau peningkatan. Misalnya aktivitas rapat dan kedinasan diprakirakan mengalami seiring adanya pelonggaran dan kemungkinan normalisasi pembatasan fisik. Termasuk sejumlah aktivitas yang tertahan pada tahun 2021 akibat keterlambatan pengadaan barang dan jasa serta pemberlakuan PPKM diprakirakan akan dilakukan di tahun 2022.

ADVERTISEMENT

"Dari sisi investasi, kami nilai atau proyeksikan akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan perbaikan keyakinan investor serta berlanjutnya pembangunan proyek pemerintah Sulawesi Susel. Upaya penyederhanaan perizinan, penerbitan peraturan daerah terkait kemudahan investasi, dan promosi investasi ini juga akan mendukung pemulihan investasi di Sulsel," tuturnya.

Sementara dari sisi perdagangan internasional, aktivitas ekspor diproyeksikan mulai pulih dan membaik diprakirakan sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang terus berlangsung. Khususnya negara mitra dagang utama Sulsel seperti China dan Jepang.

"Tentu permintaan barang ke Indonesia juga akan meningkat bila kondisi ekonomi global segera membaik. Terutama kita harapkan negara-negara yang selama ini menjadi pasar utama komoditas ekspor Sulsel," tukasnya.




(tau/nvl)

Hide Ads