Bolehkan Puasa Rajab Digabung Qadha Ramadhan? Ini Hukum hingga Niatnya

Bolehkan Puasa Rajab Digabung Qadha Ramadhan? Ini Hukum hingga Niatnya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Minggu, 21 Des 2025 03:32 WIB
Bolehkan Puasa Rajab Digabung Qadha Ramadhan? Ini Hukum hingga Niatnya
Ilustrasi (Foto: Getty Images/ferlistockphoto)
Makassar -

Penanggalan kalender Hijriah saat ini sudah memasuki bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Islam. Bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram yang juga disebut sebagai pintu gerbang menuju Ramadhan.

Di bulan Rajab ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan, termasuk berpuasa. Dalam buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karangan Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, disebutkan bahwa muslin yang mengerjakan puasa sunnah Rajab akan disediakan minuman yang sangat nikmat di surga oleh Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwasanya di surga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (bengawan) tersebut." (HR Bukhari dan Muslim)

ADVERTISEMENT

Lantas, bagaimana jika seseorang ingin melaksanakan puasa sunnah Rajab digabung dengan qadha Ramadhan? Apakah boleh menggabungkan keduanya?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Hukum Menggabungkan Puasa Rajab dengan Puasa Qadha Ramadhan

Hukum menggabungkan puasa Rajab dan qadha Ramadhan, pernah dijelaskan oleh Ustaz Syam Nur Makka dalam kanal YouTube Trans TV Official. Disebutkan bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa dua perkara ini tidak boleh digabungkan.

Pendapat demikian dipaparkan oleh sebagian ulama dalam Kitab I'anatut Thalibin. Puasa Rajab dan qadha Ramadhan tidak boleh dilaksanakan bersamaan karena menggabungkan dua niat dalam satu ibadah.

Oleh karena itu, maka perlu mendahulukan salah satu dari puasa tersebut. Ustaz Syam menyebutkan, kalangan Hanabilah atau Mazhab Hambali berpendapat puasa sunnah seseorang tidak diterima apabila belum membayar qadha puasa Ramadhan.

Namun, terdapat pendapat dari kalangan lain yang menyebutkan puasa sunnah justru perlu didahulukan. Sementara puasa qadha Ramadhan dapat diganti di bulan Sya'ban seperti yang dilakukan Sayyidah Aisyah.

Niat Puasa Rajab Digabung Qadha Ramadhan

Masih dalam sumber yang sama, Mazhab Syafi'i berpendapat jika seseorang melaksanakan puasa qadha pada hari yang juga dianjurkan untuk puasa sunnah, seperti di bulan Rajab, maka niat yang dilafalkan tetaplah niat puasa qadha.

Meskipun niat yang diucapkan adalah niat puasa qadha, tetap mendapat ganjaran pahala puasa sunnah karena pelaksanaannya bertepatan dengan waktu yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah.

Adapun niat puasa Rajab digabung qadha Ramadhan sebagaimana disadur dari buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' karya Nur Solikhin adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Nah, demikianlah ulasan mengenai hukum menggabungkan puasa Rajab dengan qadha Ramadhan, lengkap dengan bacaan niatnya. Semoga menjawab pertanyaan detikers!




(urw/alk)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads