Sebanyak 9 rumah warga terancam ambruk masuk jurang akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Sebanyak delapan warga setempat dilaporkan mulai mengungsi ke tempat aman.
"Sekitar 9 (rumah) sangat rawan kondisinya. Yang mengungsi satu rumah delapan orang di kartu keluarga," kata Kepala Desa Penatangan, Sudduk Baruga kepada wartawan, Minggu (14/12/2025).
Longsor yang mengancam pemukiman warga itu awalnya terjadi di Dusun Salukotambi, Desa Penatangan, Kecamatan Buntumalangka, Minggu (7/12). Longsor disebabkan tingginya curah hujan yang terus mengguyur daerah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kejadian longsor) Sudah agak lama, mungkin sudah satu mingguan, karena ada hujan deras. Hampir jatuh rumah warga, sudah terkikis tanahnya, retak-retak di kolong rumah," paparnya.
Sudduk mengungkapkan, tanah yang longsor awalnya merupakan saluran air di sekitar pemukiman. Namun seiring berjalannya waktu, kondisinya semakin parah lantaran terus terkikis hingga terlihat mirip sungai saat musim penghujan.
"Awalnya saluran air biasa, namun cepat terkikis dan semakin dalam. Kalau musim hujan kondisinya bertambah parah, mirip sungai," terang Sudduk.
Menurut Sudduk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa telah turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan. BPBD juga menyerahkan bantuan bahan pokok untuk warga yang mengungsi.
"BPBD telah turun, juga memberikan bantuan untuk warga yang mengungsi," ucap Sudduk.
Sudduk berharap pemerintah kabupaten segera turun tangan mengatasi masalah ini. Warga setempat tidak dapat berbuat banyak mencegah tanah pemukiman mereka terus terkikis longsor.
"Warga secara gotong royong sudah berupaya agar tanah tidak terus terkikis. Penanganan dari pemerintah sangat diharapkan untuk mengatasi masalah ini," imbuhnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Mamasa Gusti Hermiawan mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan darurat. Aparat TNI dan Polri juga membantu melakukan penindakan lanjutan.
"BPBD Kabupaten Mamasa telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Barat, TNI, Polri, instansi terkait, serta pihak kecamatan dan desa guna melakukan penanganan darurat dan pemantauan lanjutan terhadap potensi bencana susulan, termasuk ancaman banjir," tutur Gusti.
Gusti menyebut kondisi rumah warga di sekitar lokasi terancam ambruk karena tanahnya terbawa longsor. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor ini.
"Berdasarkan laporan awal tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka-luka akibat kejadian tersebut. Material longsoran menyebabkan pekarangan warga terbawa longsor, sehingga sejumlah rumah warga di sekitar lokasi terdampak terancam ambruk," jelasnya.
(sar/ata)











































