Strategi Jitu Rektor Unhas Jamaluddin Jompa Pertahankan Juara Pimnas

Strategi Jitu Rektor Unhas Jamaluddin Jompa Pertahankan Juara Pimnas

Fuad Jauhari - detikSulsel
Jumat, 05 Des 2025 06:30 WIB
Strategi Jitu Rektor Unhas Jamaluddin Jompa Pertahankan Juara Pimnas
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa. Foto: (Fuad Jauhari/detikSulsel)
Makassar -

Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa (Prof JJ) mengungkap strategi jitu Unhas dalam menjuarai Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke-38. Capaian ini menunjukkan keberhasilan Unhas mempertahankan gelar juara umum selama dua tahun berturut-turut yakni pada Pimnas ke-37 dan ke-38.

"No gain without pain. Tidak akan ada hasil yang gemilang tanpa suatu perjuangan yang signifikan, hasil usaha tidak membohongi hasil," ujar Prof JJ saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (4/12/2025).

Prof JJ mengatakan Unhas telah memaksimalkan semua usahanya sejak awal. Dia menegaskan capaian tidak didapat dari kerja satu malam melainkan hasil dari proses jangka panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari awal memang kita telah menciptakan kondisi di mana kita all out sejak awal. Jadi bukan tiba-tiba satu malam itu, satu hari itu, tiga hari itu tiba-tiba datang wangsit sehingga semua orang Unhas hebat, itu gak mungkin. Itu adalah satu proses jangka panjang," kata Prof JJ.

Unhas berhasil mempertahankan Piala Adikarta Kartwidya berkat perencanaan yang matang sejak jauh-jauh hari. Prof JJ mengatakan Unhas bahkan akan segera kembali melakukan persiapan untuk menghadapi Pimnas ke-39.

ADVERTISEMENT

"Itu kami sudah mulai, mereka di tingkat fakultas sudah mulai sosialisasi, ayo road to Pimas misalnya. Jadi mulai dari Departemen, Prodi, masuk ke Fakultas, masuk ke Universitas," ucapnya.

Daftar langganan juara Pimnas.Daftar langganan juara Pimnas. Foto: (Belmawa Diktisaintek)

Prof JJ mengatakan segala proses persiapan menuju Pimnas juga merupakan proses akademik. Dia menekankan yang dilakukan Unhas sudah sesuai dengan tridharma perguruan tinggi.

"Sehingga katakan itu adalah pekerjaan profesional dari sebuah institusi perguruan tinggi. Tridharma itu jelas bahwa itu bukan hal yang kita lakukan di luar tupoksi," kata Prof JJ.

"Bagi kami, kita ciptakan semacam proses dimana itu adalah proses akademik yang kita anggap sebagai bagian dari kebijakan kita di dalam menciptakan budaya ilmiah yang bermutu, budaya ilmiah yang unggul," sambungnya.

Prof JJ bertekad mengubah stigma mahasiswa Unhas dari yang sebelumnya dianggap tidak berprestasi dan hanya tahu demo serta anarkis. Dia menekankan akan memfasilitasi mahasiswa Unhas agar mengembangkan talentanya.

"Kita merubah itu dengan memfasilitasi talenta-talenta Unhas, anak-anak kami yang positif, anak-anak kami yang bersemangat kita seluruhkan betul mereka punya energi, mereka punya motivasi, keinginan besar motivasinya, kita inspire mereka untuk menyelesaikan berbagai masalah," ungkap Prof JJ.

Pimnas semakin eksis di Unhas sebab tidak lagi menjadi budaya tetapi telah menjadi proses akademik. Prof JJ membeberkan mahasiswa Unhas yang berhasil lolos pendanaan Pimnas akan mendapatkan nilai.

"Jadi dosen-dosen pun kita fasilitasi. Dan mahasiswa kami itu bukan melakukan ini sebagai kegiatan ekstrakurikuler karena ini bagian dari akademik. Ketika mereka lolos misalnya membuat proposal pendanaan semua itu ada nilainya. Jadi itu proses akademik," jelas Prof JJ.

"Soft skill yang dikembangkan itu bagian dari proses akademik, ada SKS-nya loh. Kemudian bahkan mereka yang lolos pendanaan itu sudah tesis itu. Sudah gak perlu lagi bikin tesis. Sehingga kita motivasi anak-anak kita jadi lebih baik," lanjutnya.

Prof JJ menambahkan hal yang tidak kalah penting dari capaian Unhas di Pimnas adalah peran dosen. Dia menuturkan persiapan yang dilakukan dosen sangat besar terhadap keberhasilan Unhas.

"Dan bahkan saya membuat kebijakan kalau perlu rektor pun membina, membimbing anak-anak untuk mengarah ke kegiatan ilmiah. Itu sudah seharusnya bimbingan-bimbingan kita, kita pembimbing akademik kita ajak mereka berdiskusi, kita tantang mereka," jelasnya.

Prof JJ menerangkan kompetisi merupakan alat untuk mengukur kemampuan diri. Menurutnya, Pimnas telah menunjukkan kualitas Unhas di kancah nasional.

"Ini jadi satu kesatuanlah dalam ritme, dalam nafas, dalam DNA-nya Unhas itu kita jadikan sebagai salah satu karakter baru, yaitu untuk mengukur penilaian sifatnya kompetitif. Karena itu tanpa ukuran, kita itu kadang-kadang tidak bisa mengukur diri sendiri, apakah saya ini sudah kuat, apakah saya ini sudah cukup mampu, yaitu semua sudah ada ukuran," kata Prof JJ.

"Ukuran ini salah satunya adalah kompetisi-kompetisi ataukah perlombaan-perlombaan atau prestasi seperti yang Pimnas yang baru-baru. Dan masih banyak prestasi Unhas yang lain kan, yang sudah terbukti," pungkasnya.

Halaman 5 dari 4


Simak Video "Video: Pegawai Unhas Dipecat Seusai Lakukan Kecurangan di SNBT 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads