Napiter di Lapas Palu Nyatakan Ikrar Setia ke NKRI

Sulawesi Tengah

Napiter di Lapas Palu Nyatakan Ikrar Setia ke NKRI

Rangga Musabar - detikSulsel
Kamis, 04 Des 2025 17:30 WIB
Napiter di Lapas Palu Nyatakan Ikrar Setia ke NKRI
Foto: Napiter berinisial IHS di Lapas Kelas IIA Palu mengucapkan ikrar setia kepada NKRI. (dok. istimewa)
Palu -

Seorang narapidana kasus terorisme (napiter) berinisial IHS di Lapas Kelas IIA Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). IHS masih memiliki sisa masa hukuman sekitar 3 tahun dari total vonis 6 tahun.

"Ikrar kembali ke NKRI adalah titik balik yang sangat penting. Ini bukti bahwa pembinaan mampu memulihkan cara pandang warga binaan terhadap negara," ujar Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng Bagus Kurniawan dalam pernyataannya, Kamis (4/12/2025).

IHS menyatakan ikrar setia ke NKRI di Lapas Kelas IIA Palu pada, Kamis (4/12). Bagus mengatakan capaian ini merupakan sinergi Lapas Palu dengan BNPT, Densus 88 AT Polri, Bapas Palu, dan unsur pemerintah daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Deradikalisasi harus dilakukan secara terpadu. Pendekatan menyeluruh inilah yang menghasilkan perubahan hari ini," bebernya.

Sementara, Kepala Lapas Palu, Makmur mengatakan IHS telah menjalani masa pembinaan di Lapas Palu selama tiga bulan setelah dipindahkan dari Lapas Gunung Sindur. Ia memastikan pembinaan yang diberikan sama seperti warga binaan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan pembinaan keagamaan tanpa pengecualian. Semua warga binaan kami perlakukan sama," katanya.

Dia menuturkan bahwa IHS yang berinisiatif untuk menyatakan ikrar setia kepada NKRI. IHS divonis 6 tahun dan masih tersisa sekitar 3 tahun masa tahanan yang harus dijalani.

"Dia sendiri yang meminta dan ingin segera berikrar. Kami hanya mendampingi prosesnya," bebernya.

Makmur mengungkapkan IHS kini berhak memperoleh hak-hak pembinaan seperti remisi dan pembebasan bersyarat. Ia menegaskan bahwa komitmen IHS terhadap NKRI menjadi dasar pemberian hak tersebut.

"Mulai hari ini semua hak pembinaan terbuka bagi dirinya. NKRI sudah menjadi harga mati baginya," imbuhnya.

Dalam proses tersebut, IHS menandatangani dokumen, membaca teks Pancasila, dan mencium Bendera Merah Putih. Ia juga menyampaikan tekadnya untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

"Saya meninggalkan pemikiran yang salah. Saya ingin hidup damai dan menjadi bagian dari masyarakat," tutur IHS.




(hsr/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads