Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu sebagai momen untuk mengungkapkan kasih sayang kepada sosok wanita yang paling berjasa dalam hidup. Ucapan dalam bentuk pantun Hari Ibu 2025 bisa menjadi cara manis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada sang bunda.
Ucapan menggunakan pantun menjadi salah satu cara kreatif dalam menunjukkan cinta. Meskipun sederhana dan singkat, pantun dapat berisikan pesan penuh makna.
Biasanya, pantun Hari Ibu berisi pesan yang menyentuh hati. Namun, tak jarang juga pantun tersebut dibuat dengan sentuhan humor agar terkesan lucu dan menyenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang sedang mencari inspirasi untuk membuat pantun Hari Ibu, berikut beberapa contoh yang dapat menjadi inspirasi. Yuk simak!
Pantun Hari Ibu 2025
Pantun Hari Ibu yang Menyentuh Hati
- Ke pasar membeli melati,
Harumnya semerbak sampai ke hati.
Selamat Hari Ibu wahai bidadari,
Cintamu abadi tak terganti. - Burung merpati terbang tinggi,
Hinggap sebentar di dahan jati.
Ibu selalu ada di setiap hari,
Menuntun langkah dengan penuh kasih sejati. - Ke tepi pantai melihat nelayan,
Ombaknya datang silih berganti.
Terima kasih Ibu atas semua pengorbanan,
Doamu selalu jadi pelindung diri. - Pagi hari memetik bunga,
Bunga merekah warna-warni.
Ibu, kau cahaya yang tak pernah sirna,
Menyinari hidup sepanjang hari. - Naik sepeda menuju taman,
Melihat kupu berterbangan.
Ibu adalah pelita kehidupan,
Menghangatkan hati dalam kesunyian. - Ke kota membeli kue,
Sekalian membeli serabi.
Ibu selalu ada dalam doa dan sukacita,
Namamu terpatri dalam hati. - Burung hantu di pohon randu,
Malam hari bersuara merdu.
Ibu, terima kasih atas segala rindu,
Yang kau balut dengan kasih tak pernah layu. - Jalan-jalan ke Bukit Tinggi,
Melihat pemandangan yang menawan hati.
Ibu, engkau cinta yang takkan pergi,
Tetap tinggal hingga akhir nanti. - Ke sawah melihat padi,
Menguning indah memanjakan mata.
Cintamu Ibu tiada terperi,
Jadi alasan kuatku melangkah ke dunia. - Main ke hutan mencari kayu,
Ketemu rusa bermata sayu.
Ibu, doamu membuatku maju,
Dalam langkahku kau selalu merayu. - Menyusuri sungai di sore hari,
Melihat perahu melaju perlahan.
Ibu, engkau adalah pelangi,
Menghadirkan warna dalam kehidupan. - Ke pasar membeli jambu,
Tak lupa membeli pepaya.
Ibu, senyummu selalu kuburu,
Pembawa damai jiwa dan raga. - Sinar mentari pagi menyapa,
Hangat menyinari bumi pertiwi.
Ibu, kasihmu tiada dua,
Selamanya hidup di lubuk hati. - Pergi merantau ke negeri seberang,
Bertemu banyak pelajaran baru.
Ibu, namamu selalu kupegang,
Jadi kekuatan saat hatiku pilu. - Ke kebun memetik stroberi,
Warnanya merah menggoda hati.
Ibu, terima kasih telah melahirkan diri,
Menjadikan aku seperti ini. - Ke pantai melihat pasir putih,
Ombak datang berkejar-kejaran.
Ibu, cintamu sangat lembut dan bersih,
Tak pernah hilang oleh zaman. - Mendaki bukit di pagi cerah,
Terlihat awan berarak perlahan.
Ibu, nasihatmu selalu indah,
Jadi bekal dalam perjalanan. - Singgah sebentar di rumah paman,
Disuguhi teh hangat sedap rasanya.
Ibu, kau adalah pelukan,
Tempat pulang paling sempurna. - Ke taman melihat bunga mekar,
Warna-warninya sangat memikat.
Ibu, cintamu tak pernah pudar,
Tetap indah walau waktu berikat. - Malam sunyi ditemani rembulan,
Cahayanya memantul ke permukaan air.
Ibu, engkaulah sumber kekuatan,
Dalam hidupku yang tak pernah berhenti mengalir. - Pagi hari cahaya menyapa,
Embun menetes di bunga mawar.
Ibu hadir sebagai anugerah berharga,
Cintanya tulus tak pernah pudar. - Ke hutan melihat rusa,
Melompat lincah di antara rumput.
Ibu, kaulah tempat hati bersandar,
Dalam pelukmu semua rasa redup. - Ke pantai saat senja tiba,
Ombak berkejaran tanpa henti.
Ibu, terima kasih atas cinta,
Yang selalu hadir dalam setiap hari. - Beli permen rasa vanila,
Manisnya lembut saat dinikmati.
Ibu, doamu selalu menjaga,
Menuntun langkah dengan hati-hati. - Melihat burung di dahan jambu,
Berkicau merdu penuh harmoni.
Ibu adalah cahaya bagiku,
Selalu menerangi tanpa henti. - Jalan-jalan ke pinggir kota,
Angin berhembus membawa sejuk.
Ibu, kaulah sumber bahagia,
Yang menghapus sedih saat hatiku rapuh. - Ke sawah melihat padi,
Menguning tanda waktu panen.
Ibu, cintamu selalu abadi,
Tak berubah walau zaman kian berjalan. - Duduk di taman memegang pena,
Menulis bait demi kata bermakna.
Ibu, namamu di hati selalu ada,
Tak tergantikan oleh apa pun di dunia. - Singgah sebentar di rumah saudara,
Disuguhi teh hangat yang nyaman.
Ibu, pelukmu paling berharga,
Tempat pulang di setiap kerinduan. - Melihat pelangi setelah hujan,
Warnanya indah tak terperikan.
Kasih Ibu tak kenal batas dan musim,
Selalu hadir dalam kehidupan.
Puisi Hari Ibu yang Lucu
- Ke warung beli sagu,
Pulangnya bawa rambutan satu.
Ibu marah kalau aku bangun siang terus,
Tapi tetap sayang walau ngomelnya seru. - Burung kenari terbang ke batu,
Jatuh sebentar nganti berdiri lagi.
Selamat Hari Ibu wahai mamaku,
Maaf ya Bu, jajananku suka lari sendiri. - Ke dapur ambil sendok kayu,
Eh malah ketemu kucing tidur.
Ibu kalau nyuruh suaranya merayu,
Tapi kalau aku bandel langsung naik suhu. - Jalan-jalan ke Kota Baru,
Ketemu pedagang jual semangka.
Ibu itu cantik nomor satu,
Walau foto lamanya suka disembunyikan semua. - Ke pasar beli pepaya,
Bonusnya dapat rambutan dua.
Ibu marah cuma sebentar saja,
Tapi sayangnya berlaku seumur dunia. - Pergi ke taman naik delman,
Delmannya goyang bikin pusing.
Ibu selalu bilang aku tampan,
Meski kenyataannya perlu dibujuk dulu buat bangun pagi. - Ke danau naik perahu,
Ada ikan lompat ke pangkuan.
Ibu, maaf ya rambutku acak-acakan selalu,
Tapi cintaku ke Ibu rapi tersimpan. - Beli es krim rasa stroberi,
Tapi meleleh sebelum dimakan.
Ibu kalau masak selalu wangi sekali,
Tapi kalau aku masak... dapur bisa dipulihkan pelan-pelan. - Lari pagi sambil bawa topi,
Ketemu kakek bawa sepeda mini.
Selamat Hari Ibu wahai pelita hati,
Maaf kalau aku sering minta uang tambahnya dini-dini. - Jalan ke pasar lihat sepatu,
Warnanya ungu cerah merekah.
Ibu paling sayang aku waktu kecil dulu,
Sekarang sayang juga, tapi ngomelnya tambah megah. - Naik bus duduk di samping jendela,
Lihat pemandangan hijau membentang.
Ibu selalu bilang aku anak andalannya,
Tapi PR-ku tetap dia yang paling cepat menangan. - Ke warung beli roti,
Rotinya manis bikin nagih.
Ibu, maaf kalau aku sering ngumpet waktu disuruh mandi,
Tapi cintaku ke Ibu nggak pernah kering. - Ke pantai bawa payung biru,
Tersapu angin, melambai kacau.
Ibu itu cantik dari ujung rambut sampai sepatu,
Tapi kalau belanja... diskon sedikit langsung kacau. - Ke dapur cari kue,
Eh tinggal remahan di piring saja.
Ibu suka bilang diet mulai Senin,
Tapi Senin datang... mulai lagi besoknya. - Burung nuri hinggap di ranting,
Terbang rendah sambil melengkung.
Ibu paling jago kalau negosiasi penting,
Apalagi kalau aku minta uang jajan tambahan secuil munggung. - Lari pagi sampai ke bukit,
Nafas ngos-ngosan kayak kipas rusak.
Ibu itu manis kalau lagi ingat,
Tapi kalau aku lupa tugas... langsung bergetar dadak. - Beli sate di pinggir jalan,
Arangnya panas bikin pedas.
Ibu paling sayang kalau aku makan lahap,
Tapi paling heran kenapa piring nggak pernah masuk ke bak cucian pas. - Ke kota beli boneka panda,
Pandanya lucu bikin gemas.
Ibu marah cuma sementara,
Tapi kalau kamar berantakan... ampun Bu, aku lemas. - Lewat gang bertemu tukang bakso,
Wanginya bikin perut nyanyi.
Ibu itu bagai pelangi sehabis hujan turun pelan-pelan,
Tapi kalau aku pulang telat... langit langsung mendung lagi. - Beli donat tabur meses,
Dimakan setengah, setengahnya hilang.
Ibu adalah cinta yang paling tulus dan manis,
Walau kadang ngomel, tapi tetap paling sayang. - Ke pasar beli kelapa muda,
Dapat bonus pisang tiga.
Ibu kalau marah kadang lucu juga,
Soalnya habis ngomel langsung nawarin makan apa. - Beli donat tabur gula,
Dimakan satu tinggal sisa.
Ibu tuh queen di rumah kita,
Tapi kalau nyari barang... selalu aku yang kena. - Naik sepeda ke rumah paman,
Roda slip kena kerikil kecil.
Ibu sayang sama ketertiban,
Tapi kalau nyimpen remote... hilangnya selalu sulit dicari. - Ke taman lihat kucing tidur,
Eh bangun sambil meong pelan.
Ibu paling jago soal dapur,
Tapi kalau masak pedas... aku yang kepanasan kemudian. - Beli sayur sama kacang panjang,
Pulangnya malah beli rambutan.
Ibu itu orang paling sayang,
Tapi kalau aku boros... wajahnya langsung tegang seketika. - Lari pagi sambil bawa minuman,
Tumpah dikit kena sepatu.
Ibu suka bilang aku pintar sepanjang zaman,
Tapi tetap disuruh cuci piring setiap waktu. - Ke pasar malam beli balon,
Balonnya bocor sebelum main.
Ibu, maaf kalau aku suka mager bangun,
Tapi kalau soal makan... aku paling rajin. - Ke sungai lihat perahu kayu,
Ada anak kecil main sambil tertawa.
Ibu sering bilang "jangan begadang dulu",
Tapi beliau sendiri nonton drakor sampai subuh kadang kala. - Kewarung beli kerupuk pedas,
Saking pedasnya langsung kelilipan.
Ibu itu paling anggun dan manis,
Tapi kalau lihat diskon... refleks langsung lincah jalan. - Pagi-pagi dengar ayam berkokok,
Ternyata alarm HP yang berbunyi.
Ibu kadang lucu kalau sok galak,
Tapi ujung-ujungnya tetap paling mengerti.
Nah, itulah kumpulan Pantun Hari Ibu yang dapat menjadi referensi detikers. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)











































